Kita selalu menganggap bahwa semua orang khususnya orang asing mengetahui Indonesia. Pada kenyataannya tidaklah demikian. Sering kali saya dikira orang Filipina, Thailand, atau Malaysia. Setelah saya menyebut nama Indonesia mereka sedikit kaget. Yang paling “menyedihkan” adalah ketika mereka bertanya di mana Indonesia? Sejak saat itu saya ingin terus mengenalkan Indonesia.
Dua belas tahun lalu tepatnya antara tahun 2002-2003 saya mendapatkan kesempatan bekerja di sebuah perusahaan tambang yang berlokasi di kota Tembagapura, Papua. Walaupun hanya kurang lebih setahun tinggal di Papua saya mempunyai kesan yang positip tentang Papua baik masyarakat, wilayah, maupun budayanya. Kami menyebut Papua sebagai “The Promising Land”. Hal itu tidak lain karena sumber daya alam Papua yang kaya raya.
[caption id="attachment_355365" align="aligncenter" width="604" caption="Papua, The Promosing Land: Photo by Ony Jamhari "][/caption]
Sesudah tidak bekerja di sana, sekali dua kali saya sempat berkunjung ke beberapa kota di Papua seperti Jayapura, Sorong, dan Manokwari untuk pekerjaan. Saya sedikit “menyesal” melewatkan kesempatan untuk pergi ke Kepulauan Raja Ampat. Ketika itu industri pariwisata nasional tidak seperti saat ini. Akses ke daerah-daerah “perawan” seperti Kepulauan Raja Ampat masih sangat terbatas.
Keinginan pergi ke Kepulauan Raja Ampat semakin menjadi-jadi setelah saya belajar menyelam dan pergi ke kota lain seperti Manado, Ternate, dan Tidore. Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 17,000 pulau ini tidak saja indah tetapi menyimpan banyak “harta karun”. Sayangnya belum banyak orang Indonesia yang bisa menikmatinya. Kalaupun ada mereka lebih memilih untuk pergi ke luar negeri daripada berwisata di tanah air. Pariwisata Indonesia memang belum menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.
[caption id="attachment_355368" align="aligncenter" width="630" caption="Peta Indonesia: sumber www.gongsol.com"]
Dalam beberapa kesempatan ketika bertemu dengan kolega atau mahasiswa saya baik orang Indonesia maupun asing saya juga selalu mendorong mereka untuk berwisata dan menjelajahi negara mereka sendiri. Saya percaya lewat kegiatan tersebut mereka tidak hanya saja dapat belajar mengenai budaya mereka tetapi juga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air. Nilai ini yang sepertinya harus terus diajarkan untuk generasi Indonesia yang akan datang.
Kepulauan Raja Ampat
Kepulauan Raja Ampat terletak di sebelah barat laut pesisir Papua tepatnya di dekat jantung segitiga karang “Coral Triangle” yang mencakup bagian utara Australia, Philipina, Indonesia, dan Papua Nugini. Luasnya yang terdiri atas daratan dan lautan mencapai kurang lebih empat juta hektar termasuk di dalamnya empat pulau-pulau besar yaitu Waigeo, Batanta, Salawati, Misool dan ratusan kepulauan kecil.
Nama Raja Ampat sendiri berasal dari legenda sejarah setempat dimana seorang wanita menemukan tujuh telur. Empat telur menetas dan berubah menjadi pangeran yang kemudian berpisah dan menjadi raja di daerah Waigeo, Salawati, Misool Timur, Missol Barat. Sedangkan tiga butir telur menjadi hantu, wanita, dan batu. Dari hal ini kita dapat belajar bahwa Kepulauan Raja Ampat mempunyai sejarah yang sangat panjang.(Wikipedia Indonesia).
[caption id="attachment_355369" align="aligncenter" width="604" caption="Kepulauan Raja Ampat: Photo by M. Korebima"]
The Nature Conservancy (TNC), sebuah lembaga konservasi international melaporkan bahwa Kepulauan Raja Ampat merupakan kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi serta habitat laut dan darat yang mengagumkan. Kawasan ini memiliki keragaman karang tertinggi dan fauna ikan karang terkaya di dunia yang jumlahnya mencapai sedikitnya 1,074 spesies. Tidaklah berlebihan jika banyak wisatawan ingin melihat keindahannya. Kepulauan Raja Ampat adalah surga bagi penikmat wisata terutama para penyelam.
Muhammad Korebima, teman yang juga merupakan seorang penyelam dan praktisi konservasi kelautan Indonesia menyebut Kepulauan Raja Ampat sebagai kepingan atau rempah-rempah surga yang jatuh di semenanjung barat pulau Papua. Foto-foto Kepulauan Raja Ampat di artikel ini adalah hasil karyanya dalam menjelajahi Kepulauan Raja Ampat.
[caption id="attachment_355372" align="aligncenter" width="604" caption="Keindahan Bawah Laut Kepulauan Raja Ampat: Photo by M. Korebima"]
Keindahan Kepulauan Raja Ampat tidak sebatas alam bawah lautnya saja. Bagian permukaan laut Raja Ampat memiliki pemandangan yang sangat indah termasuk diantaranya tonjolan-tonjolan puncak batu kapur yang unik yang dikelilingi oleh pasir putih dan pohon palem, serta ekosistem terumbu karang yang beragam. Sering kali wisatawan pergi ke Raja Ampat untuk menikmati pantainya yang sangat bersih.
Tidak hanya itu, keindahan kawasan Kepulauan Raja Ampat juga dapat dinikmati dari atas udara. Deretan ratusan pulau-pulau besar dan kecil di kawasan ini terlihat sangat hijau dan kokoh di tengah lautan. Topografi Karst dengan batu-batuan limestone di kawasan tersebut membuat siapa saja takjub dan tidak berkedip melihatnya. Memang benar adanya dari sudut manapun Kepulauan Raja Ampat memang sangat menakjubkan.
Dalam beberapa kesempatan tidaklah berlebihan jika Gubernur Papua Barat, Abraham Octavianus Aturury selalu menyebutkan “Jangan Mati Dulu Sebelum ke Raja Ampat”. (Travelista)
[caption id="attachment_355375" align="aligncenter" width="604" caption="Kepulauan Raja Ampat dari atas Udara: Photo by M. Korebima"]
Potensi Kepulauan Raja Ampat
Kepulauan Raja Ampat saat ini didiami lebih dari tujuh puluh ribu penduduk yang kebanyakan mereka adalah para nelayan. Wilayah ini sudah mandiri sejak tahun 2003 hanya sayang sekali bahwa sampai saat ini kawasan Kepulauan Raja Ampat masih menjadi salah satu daerah tertinggal di Indonesia. Hal ini disebabkan karena lokasinya yang jauh dan infrastruktur yang belum begitu bagus.
Sejak beberapa tahun ini promosi wisata Kepulauan Raja Ampat terus digalakkan karena kawasan ini mempunyai potensi pariwisata yang luar biasa. Dua tahun lalu (2012) saya sempat berkunjung ke Yeosu World Expo di Korea Selatan yang bertema The Living Ocean and Coast:Diversity of Resources and Sustainable Activities. Di sini saya banyak belajar mengenai dunia masa depan. Kepulauan Raja Ampat adalah masa depan kelautan Indonesia.
Di negara maju Kepulauan Raja Ampat sudah pasti dijadikan “laboratorium” pusat penelitian ilmu perikanan dan kelautan. Di Indonesia kegiatan dan promosi yang berkesinambungan seperti Sail Raja Ampat akan berdampak baik untuk ekonomi masyarakat setempat. Selain itu hal ini dapat mempercepat pembangunan kawasan Raja Ampat dan menjadikan wilayah yang mandiri.
[caption id="attachment_355377" align="aligncenter" width="604" caption="Salah Satu Resort di Kepulauan Raja Ampat: Photo by M. Korebima"]
Hanya sayang sekali bukan sekali dua kali saya sangat kecewa setelah berkunjung di beberapa kepulauan Indonesia seperti kunjungan bulan lalu di Karimunjawa. Banyak pengunjung sangat tidak memperhatikan kebersihan dan ekosistem setempat. Selain itu saat ini masih banyak pula ditemui praktek-praktek pengelolaan sumber daya alam yang tidak benar misalnya penangkapan ikan yang destruktif, pencurian ikan dari kapal nelayan negara lain, penjualan ikan / fauna yang dilindungi, dan lain-lain.
Hal ini harusnya menjadikan perhatian serius kepada siapa saja untuk tetap selalu menjaga kelestarian alam. Jangan sampai kekayaan alam Indonesia ini akan habis dan anak cucu kita tidak dapat menikmatinya. Ada baiknya jika kita dapat memasukkan “Wisata Bahari” dalam kurikulum pendidikan nasional dan mewajibkan semua pelajar mengunjungi salah satu pulau di Indonesia. Pengenalan sejak kecil akan pentingnya menjaga alam sangat penting bagi generasi kita.
Sail Raja Ampat juga hal yang sangat bagus tidak hanya untuk mengenalkan Kepulauan Raja Ampat tetapi yang lebih penting adalah kita harus selalu ingat bahwa kekayaan Indonesia yang berlimpah ruah ini harus dikelola secara benar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Hal kecil yang mungkin kita bisa lakukan adalah untuk terus membantu menyebarkan informasi akan bahaya yang dapat ditimbulkan jika alam ini dirusak.
[caption id="attachment_355379" align="aligncenter" width="604" caption="Keindahan Alam Raja Ampat: Photo by M. Korebima"]
Kepulauan Raja Ampat, Papua itu akan bisa kita nikmati jika semua pihak mau bekerja sama untuk terus melestarikan kekayaan laut yang tiada taranya ini. Usaha-usaha konservasi melalui Taman Nasional Kepulauan Raja Ampat yang sudah ada saat ini harus terus didukung dengan melibatkan masyarakat setempat. Dengan demikian akan ada rasa memiliki yang lebih dari penduduk setempat untuk terus menjaga Kepulauan Raja Ampat.
Bagi saya sendiri Kepulauan Raja Ampat ibarat mutiara. Kemilaunya akan terus abadi selagi kita semua mau menjaga dan merawatnya. Semoga saya bisa berkunjung ke sana suatu hari nanti dan dapat mengenalkannya ke dunia internasional.
(Daejeon, 26 Agustus 2014, Travel Journal: Travel with Ony Jamhari)
Photo by: Ony Jamhari dan M. Korebima
Sumber: (1) Report on a rapid ecological assessment of the Raja Ampat Islands, Papua, Eastern Indonesia held October 30 – November 22, 2002 by The Nature Conservancy - Southeast Asia Center for Marine Protected Areas (2) Video Wonderful Indonesia : Raja Ampat Papua (3) Indonesia Travel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H