White Christmas di Daejeon, Korea Selatan

White Christmas di kota Daejeon, Korea Selatan Perayaan Natal di Korea hampir sama dengan perayaan Natal di negara lain tidak terkecuali di Indonesia. Yang berbeda mungkin adalah nuansanya dimana di Korea biasanya pada hari Natal turun salju. Pada liburan Natal tahun ini, saya tidak libur. Saya masih harus pergi ke kantor pada tanggal 24 Desember 2012 untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan.Namun demikian ini bukan berarti saya tidak dapat menikmati akhir minggu yang panjang di Korea.Saat ini jumlah umat Nasrani baik itu Kristen maupun Katolik meningkat dengan pesat di Korea Selatan. Diperkirakan ada kurang lebih 30% penduduk Korea Selatan yang beragama Nasrani. Setiap 200 sampai 300 meter biasanya ada gereja.

Di kantor teman saya orang Amerika yang juga masuk sempat membelikan kue dan kopi kepada saya dan teman-teman lain. Beliau berkata, tahun ini saya tidak dapat pulang tetapi saya ingin menjadi Santa seperti di Amerika “Berbagi Kebahagiaan Dengan Yang Lain”. Walaupun saya tidak merayakan Natal tetapi bekerja dengan banyak orang dari berbagai negara saya dapat merasakan dan lebih mengerti begitu berartinya hari Natal bagi mereka semua. Sama dengan kita orang Muslim, hari Idul Fitri adalah hari yang kita tunggu-tunggu.

Suhu udara musim dingin -5 sangat saya rasakan ketika keluar dari kantor pada jam 19:00 malam. Saya memutuskan untuk makan malam di rumah sambil menonton film. Apartemen saya yang dihuni kurang lebih 30 orang dari berbagai negara juga sangat sepi. Kebanyakan dari mereka sudah pulang ke negaranya untuk merayakan Natal dan liburan panjang. Tepat pukul 10 malam butiran-butiran salju mulai turun. Masyarakat Nasrani dapat merasakan White Christmas. Saya sempatkan untuk melihat ke jendela luar dan salju mulai turun dengan lebat. Suara lagu-lagu Natal sempat juga saya dengar dari kejauhan. Sesudah itu saya sempatkan menelepon keluarga dan beberapa teman di Indonesia.

Pada tanggal 25 Desember 2012 saya pergi ke pusat kota Daejeon untuk mengambil beberapa photo untuk koleksi pribadi. Hiasan-hiasan Natal masih banyak saya temui walaupun tidak sebanyak sebelum Natal. Sebagian besar masyarakat Daejeon keluar untuk menghabiskan liburan terakhir sebelum masuk kerja. Pada umumnya mereka berbelanja karena banyaknya diskon yang ditawarkan oleh pusat perbelanjaan. Sambil berkeliling kota saya mengamati beberapa hal yang mencolok yang sedikit berbeda dengan hari biasanya.

(1)Free Hug

Di sepanjang jalan pusat kota banyak sekali anak muda yang menawarkan Free Hug. Ini adalah bentuk ekspresi masyarakat muda Korea menawarkan kasih sayang kepada orang lain. Muda-mudi di Korea lengkap dengan poster yang mereka buat berdiri di tempat-tempat strategis menawarkan free hug. Ekpresi-ekpresi lucu dapat saya lihat sesudah mereka melakukan free hug.

(2)Restauran

Hampir sebagian besar restauran penuh. Saya sempatkan untuk makan siang dengan kolega dari Indonesia yang sedang liburan di Korea Selatan. Beberapa restauran juga memberikan beberapa free service misalnya makanan penutup.

(3)Coffee Shop

Warung-warung ini juga diserbu kebanyakan orang. Saya sempatkan untuk minum kopi dan menikmati suasana siang hari yang cerah. Menu-menu khusus juga mereka tawarkan selama Natal. Dekorasi-dekorasi khas Natal bisa saya lihat di warung kopi tersebut.

(4)Photo Box

Ini baru pertama kalinya saya melihat bagaimana photo box diserbu oleh para pengunjung. Perlu waktu setidaknya setengah jam untuk mendapatkan giliran photo box. Pada umumnya mereka adalah pasangan muda yang ingin mengabadikan hari yang sangat special dengan pasangannya.

Setelah puas berkeliling kota, saya lanjutkan untuk pergi ke Musholla An-Noor, sebuah Musholla yang dikelola oleh para warga negara Indonesia di Korea untuk menunaikan ibadah sholat dan bertemu dengan teman-teman dari Indonesia sebelum balik ke kampus.

Akhirnya saya ingin mengucapkan Selamat Natal bagi teman-teman yang merayakannya dan selamat liburan bagi teman-teman yang tidak merayakannya.

Daejeon, 25 Desember 2012.