Musim gugur di Korea tidak saja identik dengan berubahnya warna dedaunan tetapi pada musim ini orang Korea merayakan hari besar mereka yaitu Chuseok. Chuseok dalam bahasa Korea berarti festival musim panen atau juga biasa disebut A Korean Thanksgiving Celebration. Tahun ini Chuseok jatuh pada tanggal 19 September. Namun demikian libur nasional jatuh pada tanggal 18-20 September 2013. [caption id="attachment_288913" align="aligncenter" width="402" caption="Pergi ke Pasar Tradisional Gingseng di Korea "][/caption] Pada saat Chuseok orang Korea berbondong-bondong kembali ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga. Sebelumnya mereka juga pergi ke makam leluhur dan bersembahyang di sana. Di rumah mereka juga menyiapkan sesaji untuk para leluhur seperti songpyeon, kue yang terbuat dari tepung beras dan chungju, alkohol yang juga terbuat dari beras. Mereka mengucapkan terima kasih atas hasil panen yang baik. Chuseok adalah waktu yang paling baik untuk berkumpul dengan keluarga dan teman dekat.
Seperti layaknya perayaan hari besar, sulit untuk mencari tiket kereta api atau bus untuk berpergian pada hari Chuseok. Kami perlu memesan tiket sebulan sebelumnya. Banyak pekerja yang juga mengambil cuti pada saat liburan ini. Tahun ini saya memilih untuk menghabiskan liburan Chuseok di kota saya Daejeon. Berbagai festival untuk merayakan Chuseok di gelar baik di sekolah maupun beberapa tempat umum.
[caption id="attachment_288914" align="aligncenter" width="408" caption="Gingseng, Hadiah Chuseok"]
Ketika saya berkunjung pada hari terakhir di pameran ini, para pengunjung memadati semua toko ginseng di daerah ini. Mereka membeli tidak hanya ginseng yang masih mentah tetapi juga berbagai produk jadi ginseng yang siap untuk dimakan atau dimimum. Mereka juga mengemasnya dengan baik dan siap untuk memberikan hadiah tersebut bagi orang yang lebih tua. Mereka biasanya juga membagikan uang kepada anak-anak kecil. Di kantor para pekerja juga mendapat hadiah khusus dari atasan mereka.
SolBridge Chuseok Festival
Pada tanggal 17 September di kampus saya SolBridge International School of Business, Universitas Woosong juga digelar acara khusus yaitu SolBridge Chuseok Festival: A Korean Thanksgiving Celebration. Bagi sekolah yang 80% siswa dan dosennya bukan berasal dari Korea, perayaan ini juga sangat spesial karena mereka dapat belajar langsung mengenai kebudayaan Korea.
Memakai Hanbok
[caption id="attachment_288916" align="aligncenter" width="408" caption="Mahasiswa Asing Memakai Hanbok"]
Membuat Songpyeon
Kue ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Chuseok. Songpyeon dibuat dari tepung beras dan dibuat bulat-bulat kecil seperti bakso. Di dalamnya diisi oleh beberapa macam bahan seperti kacang merah, kacang hijau, dan lain-lain. Warna kue ini juga berbagai macam dan dibuat secara alami. Dalam penyajiannya biasanya mereka menaruh beberapa batang daun pinus untuk membuat makanan menjadi menarik.
[caption id="attachment_288918" align="aligncenter" width="408" caption="Songpyeon, Kue Beras dari Korea"]
Mencoba Pajeon dan Sikhye
Pajeon adalah Korean Pancake. Kadang-kadang orang menyebutnya Korean Pizza. Makanan ini sangat populer dan terbuat dari tepung dicampur dengan seafood atau sayur-sayuran. Makanan ini biasanya dimakan pada saat santai dengan Makgeolli minuman tradisional Korea yang terbuat dari beras dan gandum. Namun demikian pada saat tersebut tidak ada minuman ini tetapi yang ada adalah Sikhye. Minuman ini juga terbuat dari beras dan banyak mengandung banyak vitamin. Rasanya sangat manis.
Bermain Permainan Tradisional Korea
Ada banyak sebenarnya permainan tradisional Korea. Pada festival kali ini kami mencoba Yutnolyi. Setiap orang mendapat balok besar dan melemparnya ke atas. Siapa yang dapat melempar lebih tinggi akan mendapatkan nilai yang lebih besar. Permainan lain yang kami coba adalah Tuho yaitu memasukkan anak panah ke dalam ember atau tabung ynag terbuat dari tanah liat. Selain itu kami juga bermain Jegi yang dibuat dari uang receh, kertas, dan pakaian. Bentuknya menyerupai badminton shuttlecock. Para pemain harus dapat menendang Jegi dan tidak boleh jatuh ke tanah.
[caption id="attachment_288919" align="aligncenter" width="421" caption="Tuho, Permainan Tradisional Korea"]
Kegiatan lain yang tidak kalah menarik adalah melukis wajah dan membuat layang-layang. Di Korea hal ini sangat populer dan mereka sangat ahli untuk melukis wajah. Sedangkan membuat layang-layang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seni Hanji Arts seni membuat kerajinan dari kertas.
[caption id="attachment_288920" align="aligncenter" width="411" caption="Membuat Layang-Layang"]
Woosong Gwan #320, Daejeon, Universitas Woosong.
Travel Journal: Travel with Ony Jamhari
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI