Mohon tunggu...
Ony Jamhari
Ony Jamhari Mohon Tunggu... profesional -

Ony Jamhari adalah Entrepreneur, Travel Writer, and Educator FB Page: Travel with Ony Jamhari Instagram and Twitter: @ojamhari or @alsjuice

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Daun Kuning Ginkgo di Istana Gyeongbokgung, Seoul

4 November 2014   01:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:45 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Oktober baru saja berlalu dan senang sekali rasanya bisa menghabiskan musim gugur kali ini di Korea Selatan. Setelah kemarin saya pergi ke Hanuel Park dan mendaki di Gunung Seorak, pada akhir minggu yang lalu saya mendapatkan kesempatan untuk kembali lagi ke Istana Gyeongbokgung yang terletak di bagian utara kota Seoul. Setiap kali berkunjung ke istana ini saya selalu mendapatkan hal baru.

Istana Gyeongbokgung merupakan salah satu istana terbesar peninggalan Dinasti Joseon. Istana ini dibangun pada tahun 1395 dan menjadi rumah raja-raja dan tempat pemerintahan Dinasti Joseon. Dalam sejarahnya istana ini sempat rusak karena invasi Jepang pada tahun 1592-1958. Sesudah itu istana direnovasi oleh Raja Gojong yang berkuasa pada tahun 1852 - 1919. Sebagian ruangan di sana yang berjumlah sekitar 700 kamar diperbaiki semuanya dan menjadikan istana Gyeongbokung menjadi megah dan indah.

[caption id="attachment_371710" align="aligncenter" width="630" caption="Pergantian Pengawal di Istana Gyeongbokgung"][/caption]

Saat ini istana Gyeongbokgung menjadi salah satu tujuan wisata utama di Korea. Gyeongbokgung menawarkan tidak hanya wisata sejarah tetapi juga wisata alam. Dengan luas sekitar 40 hektar, kita bisa berjalan-jalan menikmati keindahan istana ini yang dikelilingi oleh pohon-pohon besar termasuk Ginkgo. Ada juga beberapa museum di dalamnya. Selain itu pengunjung juga dapat melihat proses pergantian penjaga/pengawal di istana ini.

Ada dua tempat yang menjadi favorit saya setiap kali berkunjung ke istana ini. Pertama adalah Secret Garden yang berada di belakang istana. Di sini kita bisa melihat sebuah taman yang dikelilingi oleh pohon-pohon crimson yang berwarna-warni. Di tengah-tengah terdapat kolam besar dan temple kecil. Sebuah jembatan panjang yang menghubungkan temple dengan sisi kolam.

[caption id="attachment_371704" align="aligncenter" width="630" caption="Secret Garden di Gyeongbokgung "]

14150145871851622342
14150145871851622342
[/caption]

Tempat kedua adalah sebuah taman kecil di belakang istana juga di depan Secret Garden. Pada musim gugur pohon-pohon Ginkyo yang berada di taman tersebut berubah warna daunnya menjadi kuning. Warna-warna kuning ini sangat indah karena sangat kontras. Pada akhir musim gugur biasanya daun-daun pohon ini akan berguguran. Gugurnya daun ini menandakan berakhirnya musim gugur di Korea Selatan.

Saya datang ke istana Gyeongbokgung pada jam delapan pagi pada hari Sabtu, 1 November 2014. Kereta bawah tanah yang saya tumpangi masih sepi kala itu. Kalaupun ada penumpang yang naik hanyalah beberapa anak muda yang baru pulang dari pesta Halloween yang sangat meriah dirayakan di beberapa tempat hiburan di kota Seoul pada hari Jumat malam. Udara di kota Seoul sedikit mendung pada pagi hari tersebut. Namun demikian hal ini tidak menyurutkan niat saya untuk pergi ke istana ini.

Istana baru buka pada jam 09:00 pagi. Saya sempatkan untuk menikmati secangkir kopi di salah satu gerai kopi internasional di depan istana yang sudah buka pada jam 08:00 pagi. Saya kemudian membaca sejarah istana dan juga melihat suasana pagi di sekitar istana. Nampak beberapa polisi berseragam menjaga istana ini. Hal ini tidak lain karena istana ini terletak di jantung kota Seoul dan dekat dengan tempat-tempat penting.

[caption id="attachment_371711" align="aligncenter" width="630" caption="Daun Pohon Ginkgo yang Berubah Warnanya"]

14150152851271610867
14150152851271610867
[/caption]

Di belakang istana terdapat Blue House, Istana Presiden Korea dan di depan istana adalah bangunan bersejarah Patung King Sejong, penemu huruf Hangul, alphabet Korea. Di samping istana terdapat beberapa bangunan penting seperti kedutaan besar Amerika Serikat. Ketika kita berkunjung ke Gyeongbokgung kita pun dapat berkunjung ke tempat-tempat tersebut dengan berjalanan kaki. Kadang-kadang di depan istana ini juga dijadikan tempat untuk konser musik atau bazzar.

Angin yang bertiup sedikit kencang menerbangkan beberapa daun-daunan di sekitar istana. Suasana pagi tersebut menjadi lebih segar dan indah. Pagar tembok yang mengelilingi istana berdiri dengan kokoh. Di dalamnya istana Gyeongbokgung menyimpan sejuta cerita tentang kebesaran kerajaan dan dinasti di Korea. Saya pun sangat kagum bagaimana pemerintah Korea merawat dan melestarikan tempat-tempat bersejarah seperti istana Gyeongbokgung.

Tempat-tempat tersebut sangat bersih dan terawat. Saya jadi ingat kunjungan saya ke Kota Tua Jakarta beberapa bulan lalu. Kota Tua Jakarta seharusnya bisa menjadi lebih indah dan bersih. Perlu membangun budaya kebersihan di negara kita. Bandingkan jika Anda datang ke Korea, betapa sulitnya kita mencari tempat sampah. Sampah harus kita simpan, kemudian kita bawa dan buang di rumah.

[caption id="attachment_371703" align="aligncenter" width="630" caption="Masyarakat Korea Menikmati Musim Gugur"]

14150144641337962844
14150144641337962844
[/caption]

Sebelum jam 09:00 pagi saya sudah berada di depan loket Gyeongbokgung untuk membeli tiket. Tiket seharga KRW 3.000 (Rp. 30.000) bisa Anda gunakan untuk mengelilingi istana sepuasnya. Karena luasnya istana kadang-kadang perlu waktu seharian untuk menjelajahi Gyeongbokgung. Setiap hari istana ini ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Waktu pagi hari adalah waktu terbaik karena tidak begitu panas dan udara masih sangat segar.

Saya langsung berjalanan menuju belakang istana Gyeongbokgung tempat dimana saya bisa melihat pohon-pohon Ginkgo. Betapa beruntungnya karena pada hari tersebut daun-daun pohon Ginkgo sedang berubah warna. Daun-daunan berwarna kuning seperti emas. Berbeda dengan di Pulau Nami, pohon-pohon di sini lebih besar. Kita bisa duduk-duduk di bawah pohon sambil menimpati pemandangan istana yang sangat megah.

Sesudah puas mengambil foto dan juga menikmati suasana pagi, saya lanjutkan untuk pergi ke Secret Garden. Suasana sudah cukup ramai di sini. Banyak orang yang sudah berada di sana. Umumnya mereka datang untuk mengambil foto dan juga menikmati keindahan Secret Garden. Saya sempatkan beristirahat dan duduk di pingir kolam sambil melihat keadaan sekitar. Ada rasa damai melihat keadaan seperti ini. Refleksi-refleksi warna-warni pohon dan juga birunya langit membuat suasana menjadi semakin indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun