Saya sudah mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan 3 sejak kurang lebih dua bulan yang lalu. Â Setiap minggu, kami diwajibkan membuat tulisan reflektif untuk disematkan di Learning Management System milik panitia. Â
Terdapat setidaknya enam teknik menulis reflektif yang mereka tagih dan harus kami lakukan secara bergantian. Â Saya berjanji akan menuliskannya dengan frame yang lebih menarik bagi para pembaca Kompasiana tercinta.
Pada Jurnal Refleksi Minggu ke 4, saya mencoba memakai tehnik penulisan model ke 5, Connection, Challenge, Concept, Change (4C) yang dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011). Model ini mempunyai tahap Connection, di mana kita dituntut menghubungkan materi belajar dengan nilai-nilai yang akan diambil. Â
Challenge adalah bagian di mana kita berusaha menemukan ide, materi, penjelasan narasumber yang berbeda dengan praktik yang selama ini kita yakini/ kita jalankan. Â
Bagian ini paling menarik menurut saya, seperti biasa karena tidak konvensional atau menjebak kita sekedar menulis jurnal dengan aroma diary.
Bagian ketiga adalah : Concept, dimana kita membentuk konsep kita sendiri yang telah kita dapatkan selama proses pembelajaran, menceritakannya dan membuat penegasan untuk memakai konsep temuan kita selama proses pendidikan berlangsung. Â Terakhir yang ke empat adalah : Change. Â
Perubahan apa yang akan kita lakukan mulai saat ini setelah menemukan konsep kita sendiri. Â Peubahan ini tentu bisa berupa perubahan sudut pandang, perubahan rasa dan pemahaman sampai perubahan sikap.
Saat menuliskan Jurnal Refleksi ke 4 ini, tanpa terasa mata saya berkaca-kaca. Â Sisi emosional dan rasa sentimental mendadak menyelimuti. Â
Penyebabnya tidak lain adalah isinya yang benar-benar merefleksikan sisi afektif dan kejiwaan saya pribadi sebagai seorang guru sekolah menengah selama lebih kurang delapan belas tahun. Â