Pengalaman Kerja Tim Pentas Drama Musical Di Taman Budaya Yogyakarta
Pada tanggal 27 desember 2012 malam kemarin yang di mulai pada pukul 19.00 wib mengambil moment hari ibu dan akhir tahun. saya dan beberapa teman kampus yaitu kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar acara tentang keperempuanan. Acara tersebut bertemaWomen Art of performance for indonesiadimana acara tersebut berbentuk drama musical yang di dalamnya terdapat sendra tari. Drama musical tersebut dimainkan oleh 35 perempuan dan 3 vokalis yang mereka merupakan mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. meskipun kru acara bukan hanya saya akan tetapi dari awal saya dan satu teman perempuan saya yang berada pada bagian kostum dan make up sangat takut jika tidak berhasil. Pentas ini di produseri oleh seniman Yogyakarta yang bernama Mak
Pengalaman yang sangat berharga bagi saya bisa membuat konsep kostum yang Dimana artisnya masih harus tetap mengenakan jilbab akan tetapi dapat Thenk . dia sangat lihay dan tekun untuk melatih setiap malam selama 3 bulan . dan alhamdulilah hasilnya sangat memuaskan seluruh tiket sebanyak 400 terjual habis. terlihat cantik dan tidak mengurangi nilai seni itu sendiri. Saya dan teman saya yang bernama indah butuh waktu yang lama untuk dapat menemukan kostum yang sesuai dengan konsep pentas tersebut. selain mendesain 3 model kostum sekaligus juga kita harus ingat bahwa semua itu tidak melebihi dengan dana yang ada. Pada akhirnya saya mendapatkan jalan keluar dengan membeli sehelai kail chiffon yang berukuran 2 meter, hal tersebut langsung saya konsultasikan pada Mak Theng dan sampai akhirnya kita menemukan jalan keluar. Ya, memang harus butuh ketelatenan untuk membuat kostum drama yang berjilbab, dimana kita juga harus memikirkan kenyamanan bagi artisnya sendiri.
Pada pelaksanaan pentas tersebut para kru sudah mempersiapkan segala alat yang harus mereka operasikan mulai dari bagian lighting, back state, music, sound system dan penataan roperty . saya sendiri pada kostum dan memang awalnya kita sangat membutuhkan bantuan tenaga pada kostum karena mengenakan 35 pemain dan ada pergantian kostum sampai 3 kali pada pentas tersebut. Akhirnya beberapa mahasiswa perempuan ikut membantu merupakan wakil dari beberapa fakultas di UIN SUKA. Saya dan teman kru pentas sangat senang dengan bantuan mereka, meskipun di awal saya harus menjelaskan beberapa kali mengenai cara memakaikan kostumnya namun pada saat pentas di taman budaya Yogyakarta mereka sangat professional. Alur ceritanya sangat mengesankan dimana pentas tersebut menngambaran bagaimana jika perempuan berkumpul, mereka akan ngerumpi, gotong royong dan berbagi cerita satu sama lainya. Serta dalam satu waktupun perempuan dapat berubah-rubah sesaat mereka tempak seperti kekanak-kanakan, sesaat mereka juga dapat marah , tiba-tiba menangis dan lalu tertawa bahkan menjadi keibuan. Dalam drama musical tersebut perempuan juga membutuhkan ilmu pengetahuan serta paham akan keadaan bangsa Indonesia ini. Jadi sungguh hebat seorang perempuan, mereka memiliki kekuatan yang lebih dalam menjalani segala lika-liku hidup dan politik Negara yang selalu mengelilingi bangsa ini.
Sungguh menegangkan dengan waktu beberapa menit tim kostum harus selesai menggantikan kostum. Heh, alhamdulilah semua berjalan lancer tampak suara dari penonton bertepuk tangan dan tertawa ketika ada adegan yag lucu ada drama tersebut. acara tersebut selesai pada pukul 21.00 wib, setelah acara selesai dan penonton keluar dari gedung Taman Budaya semua kru keluar dengan penuh rasa senang karena puas dapat menggelar acara drama musical women Art of performance secara sempurna.
Kita semua memanggil Mak Theng beserta rekanya untuk maju kepanggung dan berfoto bareng. Sungguh tampak diwajah kru yang ceria. Meskipun sekilas tampak lelah namun semua itu tertutup dengan kebahagiaan yang telah diraih. Ya, acungan jempol dari beberapa penonton dan ucapan selamat dari beberapa penonton yang dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta atas kesuksesan acara tersebut membuat kita semakin semangat. Semua itu berkat kerja sama tim dan para sahabat yang telah membantu baik tenaga, dukungan dan do’anya. Setelah selesai foto-foto kita semua membereskan seluruh property dan saya sendiri juga menata kembali kostum-kostum tersebut dan mengecek kembali apakah masih lengkap jumlahnya baik kostum kain, jawa dan rakyat. (onyan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H