Mohon tunggu...
onoskal hari
onoskal hari Mohon Tunggu... -

Dari masa depan untuk masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teori Keberadaan Tuhan atau Kekuatan Alam yang Sesungguhnya!

7 September 2014   12:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:23 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sebelumnya aku telah menceritakan secara singkat awal penciptaan alam semesta dan kehidupan manusia di dalamnya. Manusia yang pada akhirnya akan menghadapi akhir dunia seperti yang telah diramalkan jauh-jauh sejak adanya tanda kehidupan manusia membuat manusia saat ini mencari tahu apa yang menjadi model dasar dari awal penciptaan alam semesta dan kehidupan di muka bumi ini. Karena itu, sebagai manusia aku mencoba menggunakan akal pikiranku untuk memikirkan hal ini hingga akhirnya aku menemukan teori yang entah bagaimana caranya bisa aku pikirkan! Karena sesungguhnya kesadaran alamiah pada manusia masih bersifat terkendali oleh system kerja atok. Jujur saja! Aku pun masih mencari tahu kenapa aku bisa ada di muka bumi ini dan bagaimana aku dapat memikirkan semua ini?

Seperti yang sudah aku pikirkan sebelumnya bahwa alam semasta ini tercipta bersama kehidupannya karena adanya elemen kehidupan yang aku kelompokan menjadi lima, namun satu diantaranya masih belum diketahui keberadaannya berdasarkan ilmu pengetahuan. Sebagai manusia, aku yakin kita semua mampu mendeteksi keberadaan elemen kelima itu tentunya dengan alat pendeteksi yang kita miliki.

Elemen merupakan benda mati yang bersifat gelombang (bergerak) dan setiap elemen memiliki sifat berbeda menurut kekuatannya. Jadi, elemen kelima yang belum diketahui ini pun bersifat gelombang dan karena melebihi kecepatan cahaya maka sifatnya lebih halus dari aura. Untuk mendeteksi keberadaannya manusia dapat menggunakan alat indra.

Alat indra adalah alat untuk mendeteksi lingkungan luar tubuh menusia. Manusia memiliki lima alat indra dan elemen kehidupan ada lima. Jadi, aku akan membagi kelima elemen ini sesuai alat indra yang manusia miliki. Setiap elemen akan mewakili satu alat indra. Dan ini pengelompokan yang aku lakukan.

1.Elemen tanah bersifat padat dan manusia mudah menyentuhnya sehingga tanah mewakili indra peraba kita.

2.Elemen air bersifat cair. Manusia dapat menyentuh tapi tidak dapat menggenggamnya. Kita lihat indra manusia yang selalu basah, sehingga air mewakili indra pengecap kita.

3.Elemen udara bersifat gas. Manusia tidak mampu menyentuh udara apalagi memegangnya, tapi manusia dapat merasakan dan menghirupnya. Maka udara mewakili indra penciuman kita.

4.Elemen cahaya bersifat aura. Manusia tidak dapat mencium cahaya apalagi menyuntuh dan memegangnya, tapi manusia mampu melihat cahaya. Jadi, cahaya mewakili indra penglihatan.

5.Elemen kelima belum diketahui. Alat indra manusia yang tersisa adalah pendengaran. Dari pasangan ini, kemungkinan besar elemen kelima merupakan suara. Yakin? Coba pikirkan! Bagaimana manusia bisa mendengar suara jika bukan materi! Lalu, suara apakah itu?

Orang bijak selalu mengatakan, Jadilah pendengar yang baik, tapi kenyataannya tidak ada pendengar yang baik di dunia ini sehingga elemen kelima tidak dapat manusia deteksi keberadaannya. Meskipun demikian, karena elemen kelima mewakili indra pendengaran kita maka aku memprediksikan elemen kelima adalah suara alam atau jika dipandang dari sudut agama, aku juga mengatakan kemungkinan elemen kelima adalah suara tuhan.

Elemen kelima adalah suara, suara yang bergerak disebut sinyal. Selama ini kita mengetahui bahwa sinyal terdiri dari sinyal analog dan sinyal digital. Manusia berhasil membuat sinyal digital yang canggih. Kenapa canggih? Karena sinyal digital memiliki kecepatan seperti kecepatan cahaya. Maka kesimpulannya elemen kelima bersifat sinyal. Jika manusia dapat menangkap sinyal itu berarti manusia mampu meneliti elemen kelima. Lalu sinyal seperti apa itu?

Sepanjang sejarah manusia, ilmuwan berhasil menangkap sinyal misterius melalui satelitnya dan mereka menganggap bahwa sinyal itu datang dari mahluk luar angkasa dan mengira bahwa alien itu ada. Tapi, apakah ilmu pengetahuan dapat membuktikan keberadaan alien sampai detik ini? Tidak, jadi alien tidak pernah ada dan suara itu adalah elemen kelima.

Dari sejarah agama, diketahui para utusan tuhan mendapatkan wahyu dari suara yang mereka dengar seperti nabi Musa yang mendengar suara tuhan di bukit Sinai. Apakah itu benar-benar suara tuhan atau suara alam? Menurut agama itu adalah suara tuhan tapi jika dipandang oleh ilmu pengetahuan maka itu adalah suara alam. Berarti nabi Musa memiliki pendengaran yang tajam.

Menurut agama, alam semesta ini dipelihara oleh tuhan dengan perintahnya. Bahkan karena wujud tuhan yang tidak terlihat agama hanya mendapatkan wahyu dari suaranya yang kemudian ditulis manusia dalam alkitab. Karena menurutku ada elemen kelima yang mewakili pendengaran manusia maka alam semesta ini dipelihara oleh kekuatan alam sendiri. Kekuatan itu zat mati tapi kekuatan itu bergerak dan terus memelihara alam.

Jika kita menyamakan elemen seperti tubuh kita yang memiliki lima alat indra. Maka elemen kelima yang bersifat sinyal dari suara alam dan memberikan perintah terhadap alam, hal ini sama seperti DNA atau RNA manusia yang memberikan perintah untuk menciptakan bentuk mahluk hidupnya. Ilmuwan menduga awal kehidupan bermula dari mahluk bersel satu yang memiliki DNA atau RNA, maka alam semesta ini pun berawal dari suara alam yang tunggal membentuk alam semesta dan suara alam itu terus berubah-ubah menciptakan dan memelihara hingga menghancurkan alamnya sendiri. Karena suara alam yang memelihara itu memiliki sinyal yang berbeda-beda maka hukum Uncertainty principle dapat berlaku untuk melakukan penelitian terhadap suara alam ini.

Jika suara alam terdeteksi menggunakan sesuatu teknologi yang pasti dapat diciptakan manusia beberapa tahun lagi, maka manusia dapat mengungkap misteri kecepatan cahaya dan hukum uncertainty principle dapat menjadi ruang bagi hukum relativitas dan mekanika quantum dalam satu ruang. Hal ini tentu saja membuat manusia mampu memanfaatkan kekuatan cahaya. Bahkan dengan hukum uncertainty principle yang pasti dapat menterjemahkan suara alam, manusia dapat membuat mutasi sinyal dan membentuk alam seperti keinginannya. Seperti konsep Internet, semua masa lalu dapat manusia tuangkan dalam dunia digital karena alam menyimpan folder sejarah manusia dan alam itu sendiri sehingga misteri setiap peradaban akan diketahui kebenarannya.

Kekuatan cahaya yang saat ini memiliki kecepataan tidak tertandingi bisa digunakan manusia untuk menciptakan sesuatu yang disebut mesin waktu dan cahaya sendiri yang menjadi bahan bakarnya dengan menangkap cahaya dalam sebuah alat yang kemungkinan berbentuk kristal sehingga tidak perlu membuat alat transportasi yang besar untuk cadangan bahan bakar. Tentu hal ini akan menciptakan dunia dimensi 4 dan manusia dapat melawan sang waktu. Melawan sang waktu maka kiamat tidak akan terjadi dan masa depan manusia di bumi akan hidup abadi sehingga keabadian yang sejati akan berlangsung di muka bumi ini dan manusia dapat melakukan penjelajahan ke angkasa luar.

Karena masa depan manusia mampu melawan waktu, tentunya manusia dapat pergi ke masa lalu sehingga kesimpulan bagi alien saat ini dapat diartikan bahwa mereka adalah manusia seperti kita yang datang dari masa depan untuk menyaksikan kehidupan saat ini melalui mesin waktu yang memanfaatkan energy cahaya. Karena saat ini manusia belum memasuki dimensi 4, maka mereka hanya datang dan pergi lagi sekedar menyaksikan saja. Jika manusia sekarang dan masa lalu pernah melihat mahluk atau kehidupan di luar angkasa seperti di bulan, maka sesungguhnya mereka adalah manusia dari masa depan yang sedang membangun peradaban. Jika seperti itu, kemungkinan bukan akhir dunia yang terjadi tapi akhir dari perjalanan sang waktu yang berhenti.

Kita dapat merevisi kembali apa makna dari dimensi kehidupan. Pada masa lalu manusia hanya mampu berjalan di atas bumi, ini dapat diartikan sebagai dunia dimensi dua karena mereka menganggap dunia ini datar seperti halnya papan. Tapi setelah manusia berhasil mengarungi lautan, manusia baru tahu bahwa bumi ini bulat. Jika bumi ini bulat, maka bumi melayang dalam sebuah ruangan dan ruangan itu adalah jagat raya sehingga manusia menciptakan teknologi untuk terbang melawan ketinggian. Dengan pemikiran ini, kita dapat menyimpulkan bahwa manusia telah memasuki dunia dimensi tiga. Berikutnya, jika manusia berhasil melewati batas jagat raya, maka manusia berhasil melewati waktu karena setiap galaksi memiliki waktu berbeda. Bukan hanya galaksi, tapi antar planet dalam galaksi pun telah menunjukan waktu yang berbeda.

Ingat! Waktu di planet bumi lebih cepat dari pada di planet Saturnus sehingga konsep agama yang mengatakan satu hari di sisi tuhan sama dengan seribu tahun di kehidupan manusia sama saja dan alam membuktikannya secara nyata. Jika manusia juga bisa memanfaatkan elemen suara alam dan merubah sinyal perintah maka semua planet di alam semesta dapat memiliki lingkungan yang baik untuk kehidupan sehingga kehidupan abadi secara nyata dapat dibuktikan kebenarannya bahkan manusia hidup kekal layaknya surga yang dijanjikan oleh setiap agama.

Jika konsep agama mengatakan bahwa setiap manusia akan mengalami rengkarnasi atau dibangkitkan dari kubur, maka hal itu dapat dibenarkan oleh ilmu pengetahuan. Manusia masa depan akan menjadi orang yang bijak meskipun mereka pastinya tidak beragama. Kebijakan mereka yang mengetahui dari dunia digital untuk melihat masa lalu akan menyelamatkan semua manusia dan dari kebijakannya mereka akan memberikan balasan terhadap perbuatan manusia masa lalu dan memberikan hukuman bagi mereka yang telah berbuat kerusakan kepada alam sesuai hukum yang akan berlaku di masa depan.

Bisa dibayangkan bahwa konsep akhirat menurut agama seperti masa depan ini, maka tiada agama yang salah karena sejatinya agama memberikan petunjuknya melalui alkitabnya sendiri secara singkat, tapi karena daya pikir manusia masa lalu belum cukup pengetahuannya secara real dan berdasarkan bukti akal sehat sehingga agama diajarkan dengan hal yang gaib dan manusia takut untuk mengetahui kekuatan tuhan yang sesungguhnya. Padahal secara tertulis agama mengatakan bahwa alam semesta ini diciptakan untuk manusia yang berpikir.

Kemudian apa pengaruhnya elemen suara alam ini bagi kehidupan manusia? Sinyal yang diberikan oleh suara alam tanpa kita sadari tertangkap oleh indra pendengaran kita dan diterjemahkan oleh system saraf tak sadar yang kemudian memberikan perintah kepada system saraf sadar sehingga manusia memiliki berbagai sifat dan sikap yang berbeda menurut sinyal yang diterimanya (Ingat setiap elemen bergerak dan setiap gerakan pasti menimbulkan suara). Dalam hal ini, ilmu biologi mengatakan adanya rangsangan sedangkan rangsangan itu tidak pernah manusia sadari kehadirannya secara sadar untuk merenspon system kerja otak. Efek negative dan positive yang dikeluarkan dari dalam diri manusia sangat dipengaruhi oleh suara alam. Jadi, tanpa adanya suara alam yang memberikan rangsangan, manusia seperti benda hidup tanpa ekspresi atau robot. Selain itu, sinyal yang tertangkap dan diterjemahkan oleh system kerja otak membuat otak menentukan sinyal itu ke dalam bentuk rangsangannya sehingga manusia dapat melihat, mendengar, meraba, mencium dan mengecap juga berperasaan karena menjadi tahu hal yang akan terjadi (Baca, posting sebelumnya aku mengatakan bahwa suara (elemen kelima) elemen dasar yang menciptakan termasuk waktu). Maka dalam konsep ini, membuktikan bahwa indra keenam tidak pernah ada.

Runungkanlah hai semua manusia di muka Bumi!

Jika pemikiranku terjadi, apakah konsep surga dan neraka yang digaibkan dalam agama tetap ada? Dan siapa sejatinya yang memelihara alam, tuhan atau kekuatan alam itu sendiri yang dituhankan dan misterinya akan terkuak oleh pemikiran manusia yang semakin berkembang sehingga manusia dapat mengendalikan alam dan keabadian yang sesungguhnya akan terjadi di masa depan?

Jika surga dan neraka tidak pernah ada, masihkah kita harus sujud kepada tuhan? Kuharap kita tetap berpegang teguh kepada tuhan karena sesungguhnya tuhan adalah alam semesta itu sendiri dan alamlah yang telah mengajari kita cara hidup yang lebih baik lagi. Kita harus bersyukur karena tuhan-alam telah melahirkan kita ke dunia yang indah ini. Sebagai bangsa Indonesia yang menghargai perbedaan, Indonesia telah diberkahi alam karena alam pun seperti Indonesia yang melihat suku, budaya dan agama yang berbeda tetap sama di mata Indonesia.

Aku sebagai anak Indonesia sangat bersyukur dapat dilahirkan di tanah air yang penuh berkah ini karena sesungguhnya Indonesia memiliki potensi sebagai masa depan dunia. Jika benar Atlantis adalah Indonesia, maka sebenarnya Atlantis bukanlah masa lalu tapi masa depan yang menunjukan jalan untuk manusia terus berpikir. Coba bayangkan! Benarkah plato pernah berkunjung ke Atlantis atau gurunya yang pernah ke sana? Melainkan mereka hanya mendengar dari cerita yang ada. Kemungkinan besar yang terjadi, masa lalu adalah mereka yang melihat masa depan di tengah lautan, tapi dalam satu malam masa depan itu hilang karena sesungguhnya itu adalah masa depan yang belum terjadi dan mereka telah melewati ruang dan waktu. Karena tidak adanya kepastian, mereka terus mengarang cerita dan bercerita yang tidak ada menjadi ada untuk membuktikan kebenarannya seperti penghuni Atlantis yang tidak bermoral dan ditenggelamkan oleh tuhan dari muka bumi ini sebagai pelajaran agar manusia tidak mengingkari karunia tuhan atau alam.

Sebagai bangsa Indonesia, marilah kita bersama-sama menyadari apa yang telah terjadi dan yang sedang terjadi untuk masa depan yang akan terjadi! Marilah kita bangun pemerintahan yang jujur dan masyarakat yang teratur. Sekarang saatnya manusia menggunakan akal untuk berpikir bukan jiwa yang berpikir karena intuisi (bisikan pikiran yang dikendalikan oleh alam). Aku cinta Indoensia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun