Alam semesta ini tercipta dari ketiadaan yang ada yang mengakibatkan ledakan fisik atom dan menciptakan jagat raya yang tak terbatas. Sekian bintang bersinar menerangi kegelapan di dalamnya dengan planet-planet dan benda angkasa lainnya yang mengelilingi membentuk sistem galaksi di jagat raya. Ruang seluas jagat raya yang terus mengembang seiring masa terlihat sangat unik karena hanya ada satu planet dari sekian galaksi yang memiliki sebuah kehidupan yaitu planet Bumi dari galaksi Bima sakti.
Planet Bumi yang berbeda ini, di dalamnya terdiri dari abiotik (benda mati) yang mengalami reaksi kimia dalam sup purba hingga menciptakan mahluk biotik (benda hidup). Kehidupan dimulai dari mahluk bersel tunggal yang terus berkembang merintis kehidupan secara biologi sampai tercipta satu-satunya mahluk berakal yaitu manusia dan kehidupan berlangsung di tangannya.
Awal kehidupan, manusia menggunakan insting (keinginan) untuk bertahan hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Kemudian intuisi (perasaan) dari dalam hati membisikan kehidupannya untuk hidup secara menetap dan merintis sebuah pemukiman. Untuk bertahan hidup dalam pemukimannya, maka hadir pikiran dalam kehidupan manusia yang membuatnya bertindak mengolah makanan sendiri dan terbentuklah pola hidup bercocok tanam. Dari kegiatan ini hadir sebuah kebudayaan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Sistem pertanian yang membutuhkan jangka waktu lama untuk meraih keberhasilan memunculkan keyakinan terhadap kekuatan alam yang membuat manusia berharap akan lindungan alam. Alam pun memberikan berkah padanya dan manusia hidup makmur. Kemakmuran membuat manusia bersyukur dan saling berbagi dan bertukar penghasilan hingga terjalin awal sistem kehidupan secara ekonomi dan sosial. Kedua sistem kehidupan ini berkembang menciptakan sebuah peradaaban.
Peradaban membentuk sistem tatanan hidup yang teratur dan berpusat oleh seorang pemimpin. Setiap perkataan seorang pemimpin adalah sebuah hukum, tapi karena manusia memiliki sifat pelupa maka diciptakannya sebuah tulisan. Dari tulisan tangan manusia lahir ilmu pengetahuan. Bersama hadirnya ilmu pengetahuan melahirkan beragam filosofi kehidupan untuk mengetahui dan menjelajahi isi bumi dan lahirlah berbagai di siplin ilmu. Penjelajahan isi bumi mengakibatkan manusia menyebar ke segala arah dan membentuk peradaban-peradaban yang berbeda mengikuti keadaan alam yang mereka tinggali hingga membentuk suku atau etnis yang memiliki perbedaan.
Manusia terus berkembang dan masa lalu terlupakan. Pertemuan kembali antara suku atau etnis yang kini berbeda membuat perselisihan. Perselisihan mengakibatkan perang dan saling menjatuhkan untuk saling menguasai. Peperangan memunculkan sistem militer dan politik yang mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi teknologi. Pertumpahan darah dan penderitaan melanda manusia karena ulahnya sendiri membuat sebagian manusia mencari keadilan dan membentuk sistem persatuan dunia yang terdiri dari berbagai negara.
Kini manusia hidup berdampingan dengan pemerintahannya sendiri yang diatur oleh peradilan dunia untuk saling menghargai sesama bangsa, etnis dan agama yang berbeda. Tapi bumi yang mereka tempati semakin menua dan ramalan kiamat bermunculan membuat semua manusia khawatir terhadap akhir dunia. Masalah ini membuat manusia bersama-sama menjelajahi alam semesta dan mencari planet yang mungkin dapat dihuni manusia, sayangnya alam semesta tidak menyediakan kehidupan selain di planet bumi, maka manusia pun mencari tahu bagaimana awal mula terbentuknya alam semesta dan kehidupannya. Berharap manusia mampu mengetahuinya untuk merintis kehidupan kembali jika kiamat datang.
Jika dunia berakhir, apa yang akan terjadi selanjutnya dan ke mana manusia akan tinggal sedangkan masa lalu dan awal kehidupan manusia telah mereka lupakan? Bagaimana manusia akan merintis kembali kehidupan?
Hal ini kembali kepada keyakinannya masing-masing yang menjanjikan kehidupan abadi di akhirat, tapi kenyataannya ilmu pengetahuan tidak dapat membuktikan adanya alam akhirat dan keberadaan tuhan tidak dapat dibuktikan secara nyata. Lalu benarkah tuhan yang selama ini mengatur alam semesta dan segala isinya. Jika begitu, bagaimana tuhan mengatur dan mengurus alam semesta yang luas ini? Selama ini alam yang telah menyaksikan kehidupan manusia dan tahu segalanya, bisakah kita bertanya pada alam? Alam sendiri masih penuh misteri yang tidak manusia ketahui padahal selama ini alam yang melindungi kehidupan manusia. Terus apa yang akan dilakukan manusia? Mungkin berdoa dan menunggu dunia ini berakhir dan tuhan menyelamatkannya atau berusaha mengetahui segala misteri alam dan mengendalikan alam untuk keabadian manusia sendiri.
Sebagai manusia aku pun selalu berdoa karena takut pada tuhan dan kekuasaannya. Tapi sebagai manusia yang memiliki pemikiran, aku pun mencoba berpikir untuk mengetahui alam semesta yang penuh misteri. Siapa tahu alam menemukan jawaban yang terbaik dan menunjukan masa depan manusia yang abadi yang sesungguhnya di dunia ini sendiri. Untuk hal ini aku mulai membayangkan apa yang menjadi elemen dasar kehidupan di bumi yang pastinya setiap elemen memiliki kekuatan untuk melindungi manusia dan tanpa satu elemen itu manusia akan mati dan alam semesta tidak pernah ada. Jadi, apa saja elemen itu? Dan apa inti yang membentuk kekuatan elemen itu? Mungkin dengan mengetahui setiap elemen dan intinya, semua misteri di dunia ini akan terbukti kebenarannya dan manusia menemukan masa depan yang sejati dengan memanfaatkan kekuatan elemen.
Elemen kehidupan adalah zat asal kehidupan. Ada berapakan sifat zat di dunia ini yang memungkinkan sebagai penyokong kehidupan? Aku berpikir seperti ini. Setiap eleman pastinya memiliki kekuatan dan kekuatan membuatnya bergerak. Jika bergerak berarti mereka benda hidup, tapi jika mereka hidup tidak mungkin karena elemen adalah zat asal dari kehidupan itu sendiri. Jadi, eleman adalah benda mati yang selalu bergerak (bersifat gelombang). Apa sajakah elemen itu? Aku membaginya menjadi lima dengan kekuatan yang berbeda-beda menurut kecepatan gerakannya yang pastinya tanpa satu elemen ini manusia tidak dapat bertahan hidup karena setiap elemen pun saling melengkapi menyusun alam semesta.
Berikut elemen kehidupan menurut pengelompokanku: