Sudah lama saya ingin menggunakan ponsel Android yang pure. Kenapa? Android besutan pabrikan ponsel biasanya memiliki banyak fitur dan kaya akan aplikasi. Tapi sayangnya, dari sekian fitur dan aplikasi tersebut, cuma segelintir yang saya butuhkan. Kemudian Asus, merek ponsel yang beberapa tahun belakangan ini saya gunakan--Zenfone 2, kemudian Zenfone Zoom S--mengeluarkan Zenfone Max Pro M1 yang mengusung pure Android Oreo 8.1. Oh satu lagi keuntungan pure Android, update-nya lebih tepat waktu. Meskipun Zenfone Max Pro M1 ini bukan bagian dari proyek Android One, Asus menjamin update-nya akan tepat waktu.
Bagi saya ada tiga hal yang patut di-highlight: sistem operasi, prosesor, dan baterai. Soal desain ponsel, meskipun saya pribadi menyukainya, Asus ZenFone Max Pro M1 terbilang biasa saja, bisa dibilang dibilang konservatif. Ponsel berukuran layar 6 inci ini layaknya ponsel lain, berbentuk persegi dengan sudut sedikit bundar. Tanpa ada embel-embel merek Asus di depan, pun tanpa tombol. Tombol menu, home, dan recent application menyatu dengan layar. Di sisi kiri ada tombol power dan volume, sementara di bagian bawah ada colokan audio 35mm dan colokan micro-USB--sayangnya belum USB Type C.
Nah, untuk prosesor, Asus Zenfone Max Pro M1 ditenagai oleh Snapdragon 636. Iseng-iseng saya tes pakai Antutu--karena saya sebetulnya lebih percaya pada pengalaman pemakaian sehari-hari--ponsel ini mengalahkan 95% ponsel yang ada di pasaran saat ini. Dengan kata lain, kinerja ponsel ini tidak diragukan. Makanya Asus berani menggunakan "Limitless Gaming" sebagai "judul" dari Max Pro M1.
Baterai berkapasitas 5000mAH ini bukan pertama kali saya coba. Ponsel saya sebelumnya, Zenfone Zoom S juga memiliki kapasitas yang sama. Hanya saja, ponsel itu bukan pure Android.
Ngomong-ngomong soal pure Android, sebetulnya tidak sepenuhnya nyaman dan cantik. Dibandingkan dengan ZenUI, apalagi ZenUI Â 5yang ada di Zenfone 5 2018, saya lebih suka ZenUI.
Kembali ke Zenfone Max Pro M1, meskipun ponsel ini dijual dengan harga sekelas ponsel kelas menengah--rentangnya antara Rp2.399.000 hingga Rp3.399.000--fitur pembaca sidik jari tetap ada. Pun, fitur dual camera. Sayangnya kedua fitur ini tidak seperti yang saya harapkan. Dibandingkan dengan Zenfone 5 dan Zenfone Zoom S kamera Max Pro M1 ini tertinggal, apalagi dalam cahaya minim. Meskipun demikian, di cahaya terang, hasil foto masih dibilang oke, dan tetap mengusung dual camera untuk menghasilkan bokeh. Sementara itu, pembaca sidik jarinya tidak seresponsif Zenfone 5, ada jeda waktu yang terasa.
Kalau Anda butuh ponsel pure Android untuk gaming dengan harga tidak mahal, pilihannya sudah pasti Zenfone Max Pro M1. Tapi, kalau hasil foto yang lebih penting, tambah kurang lebih satu juta untuk beli Zenfone 5 2018.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H