Mohon tunggu...
Oky Harpanto
Oky Harpanto Mohon Tunggu... -

Founder Sosial Grup UKM PEDULI SOSIAL UDNIP dan UKK HIMPS FISIP and Mahasiswa Mengajar | MC | Citizenjurnalis @onixcreative

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berwisata Sejarah ke Musium Mandala Bhakti

24 Maret 2013   23:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:17 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13641412092131387479

[caption id="attachment_251094" align="alignnone" width="403" caption="Pemandu menjelaskan isi ruangan"][/caption] SEMARANG - KOMPASIANA, Minggu (24/3) pagi hari tampak puluhan anak-anak dan para pendamping yang terlihat di halaman parkir Musium Mandala Bhakti Semarang, yang sedang melakukan kegiatan. Pasalnya Mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Mengajar Universitas Diponegoro mengadakan suatu kegiatan yang bertema "Wisata Edukasi" mengenal sejarah melalui musium. Untuk itu Mahasiswa Mengajar mengajak relawan dan anak-anak meteseh serta sambiroto untuk berwisata serta belajar mengenal sejarah pada zaman dahulu. Musium Mandala Bhakti merupakan tempat yang berada di sebelah barat Tugu Muda Semarang dengan berisikan peristiwa sejarah pada zaman belanda-jepang hingga peristiwa pertempuran 5 hari yang meninggalkan sejarah panjang. Selain itu terdapat beberapa foto peristiwa kota semarang pada zamannya, foto Dr.Karyadi yang kini namanya dinamakan untuk Rs.Karyadi, senjata perang, radio kuno, pakaian dinas dan masih banyak lainnya. "Kita mengadakan acara seperti ini agar anak-anak tau betapa pentingnya sejarah kita dan besarnya perjuangan para pahlawan memperjuangkan tanah air, seperti kata bung karno JasMerah Jangan sekali-kali Melupakan sejarah", kata koordinator Oky Harpanto. Musium yang berisikan 30 ruangan ini merupakan salah satu musium yang ada di kota semarang yang di bangun pada tahun 1930an. "Saya senang dengan kedatangan anak-anak dan saya sendiri sudah lama menjadi pemandu pengunjung yang datang kemari bahkan hampir ratusan yang datang setiap hari", kata Pak Gandung pemandu musium. Tidak hanya berwisata di Musium, anak-anak juga di ajak untuk bermani melatih ketangkasan dan kekompakan antar kelompok untuk sling bekerjasama agar menjadi anak yang tangkas dan cerdas. Seperti Memindahkan karet menggunakan sedotan secara estafet dan membentuk tali rafia sesuai kreasi mereka. Dengan begitu, cara kita untuk mendapatkan pengetahuan semakin mudah dengan adanya pemahaman diri dan belajar tidak selalu di rumah saja namun anak-anak perlu untuk melihat langsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun