Mohon tunggu...
Marah qonitatilla
Marah qonitatilla Mohon Tunggu... Guru - AKTIF

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Kesempatan Bisnis Keluarga, Frencise, dan Membeli yang Sudah Ada

20 Maret 2020   20:26 Diperbarui: 20 Maret 2020   20:55 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesempatan bisnis keluarga
Bisnis seperti ini biasanya tak pernah dibayangkan oleh seorang, apa lagi bagi mereka yang berbisnis yang demikian menjadi biasanya dimulai dari kecil, bisnis keluarga ini biasanya berjalan cukup lama dan bahkan ada yang puluhan tahun, kenapa? Sebab yang di wariskan, atau yang membudayakan adalah keturunan-keturuan selanjutnya dimana bisa dipersiap jauh jauh hari agar tau seluk beluknya bisnis yang sudah dikembangkan, dengan itu bisnis akan berjalan yang sudah di rintis dari awal

Tetapi bisnis ini ada kekuatan dan kelemahannyanya juga. 

a) kekuatannya yaitu lebih mempercayai kepada keluarga dari pada orang lain baik itu tentang pengelolaannya maupun keuangan dan bisa melayani langsung konsumen yang ingin dilayani dengan pelayanan khusus. ada seorang pakar enterpreneur menjelaskan bawah bisnis keluarga juga nyaman karena bisa berganti menjadi rumah.

b) adapun kelemahannya, ketika ada masalah keluarga bisnis ini akan melalui yang mana perubahan waktu dan ketidak Sinabungan dalam mengelola bisnis yang namanya bisnis keluarga pasti melibatkan emosional, perilakuan yang mana berkaitan tentang pencapaian dan pendapatan. Ada seorang pakar juga menjelaskan jika suami istri melakukan bisnis yang diperbincangkan di rumah itu tentang bisnis tersebut dan jika terjadi perceraian maka bisnisnya kemungkinan akan menjadi suram

Di tengah penggempur pasar yang makin eksis jika anda masih ingin bisnis ini terus berjalan makan disiniada beberapa tips agar bisnis anda tetep eksis

a) mempersiapkan calon sejak dini
Jadi gini, suatu kerajaan pasti memiliki penerus dan pewaris maka raja akan mempersiapkanny sejak dini harus di latih atau di perlihatkan bagaimana usaha tersebut agar bisnisnya berjalandan tidak kalah saing di pasaran

b) bedakan urusan pribadi dan bisnis
Bisnis ini tentu dikembangkan oleh keluarga, dimana kita sebagai pembisnis sebisa mungkin harus memisahkan antara urusan pribadi dan operasional usaha, karena kalau semua disangkut pautkan itu sama aja tidak profesional dalam menjalankan usaha, dan juga pisahkan antara waktu kerja dan keluarga keuangannya pun begitu dipisah juga jika perlu antara letak rumah dan usaha beda tempat

c) komunikasi yang baik
Hindari komunikasi yang dianggap kurang baik, alangkah baiknya menciptakan komunikasi yang efektif agar lebih mempererat tali persaudaraan dimana jika terdapat masalah dalam usaha bisa di selesaikan secara bersama-sama dan pembisnin akan tetep kuat di tengah persaingan pasar

d) menjaga keharmonisa keluarga
Disini biasa berpotensi besar, seorang pemimpin perusahaan juga pemimpin keluarga, jadi disaran untuk membuat pembicaraan dua arah agar semua dapat dijalankan dengan baik , agar tetap kokoh usaha dan keluarga

e) mendirikan mental yang tidak instan
Biasanya, pembisnis akan mewariskan usaha pada turunannya baik itu anak, cucu, atau ponakan yang akan mengembangkan usahanya, tentunya pewaris juga menginginkan usahanya lebih maju dari perintis pertama maka dari itu si pengganti harus dilatih sejak dini , bukan justru menggantinya diatas karena jika seinstan itu khawatir sipengganti tidak paham cara membuat produk dan cara berkomunikasi dengan konsumsen, jadi diharuskan dari bawah agar mengerti tahap-tahapnya. Jika anak dilibatkan sejak dini makan mental Wirausaha akan terekam bagaimana perilaku awal perintis bersikap

f) ciri khas
Ciri khas ini juga harus dijaga sebaik mungkin oleh si pewaris agar jika memperluas suatu produk dapat mudah diketahui oleh konsumen

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun