Motivasi | Pembicara  "Listen with curiosity. Speak with honesty. Act with integrity. The greatest problem with communication is we don't listen to understand. We listen to reply. When we listen with curiosity, we don't listen with the intent to reply. We listen for what's behind the words." --- Roy T. Bennett
Untuk membangun sebuah relasi yang kuat, tentu harus diawali dengan saling mengenal. Untuk memulai perkenalan, biasanya diawali dengan saling mengobrol. Tapi bagi Sebagian orang, memulai obrolan, terutama dengan orang asing, bukan perkara mudah. Terlebih jika Anda bukan tipe orang yang gemar basa-basi. Lantas apa yang bisa dilakukan?
1. Entry
Jika sudah menyapa, apa yang dilakukan selanjutnya? Bertanya. Menguasai pertanyaan pada fase 'entry' adalah keterampilan yang harus dikuasai. Pertanyaannya harus membuat orang merasa nyaman. Memulai percakapan seperti menyalakan api. Mulailah dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyenangkan dan mudah dijawab dan kembangkan ke pertanyaan-pertanyaan yang memancing pemikiran.
2. Experience
Mendengarkan dan mengulang kembali apa yang telah Anda dengar. Anda mendengarkan 'experience', yang akan membantu Anda mengajukan pertanyaan entry lainnya. Anda harus menyesuaikan suasana hati lawan bicara Anda. Apakah mereka bosan? Lelah? Gelisah? Atau kurang senang? Pikirkan apa yang ingin mereka bicarakan? Sinyalnya ada pada tubuh mereka, maka gunakan mata Anda untuk 'mendengarkan'.
Mirroring adalah teknik yang sangat efektif bila digunakan dengan tepat. Mirroring mencerminkan citra individu yang Anda ajak berkomunikasi, sehingga memungkinkan Anda membangun hubungan baik dengan mudah dan cepat. Untuk menjadi seorang yang ahli, Anda harus belajar mendengarkan secara aktif.
Baca Juga : 5 Kecerdasan Keuangan
3. Enhance
Setelah Anda mengulang kembali dan mengajukan dua atau tiga pertanyaan entry dan obrolan akan mulai mereda, sekaranglah waktunya untuk 'tingkatkan' obroland dan berbagi sedikit tentang diri Anda.
4. Engage