Mohon tunggu...
Ongky Hojanto
Ongky Hojanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pakar Public Speaking Indonesia versi koran Kontan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pembicara Seminar | Book Writer | Public Speaker Trainer | NLP Trainer

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Fenomena Alexander Mamut ( 3 )

17 Juni 2013   10:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:54 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motivator | Training Motivasi | Pembicara Seminar

Terlibat Banyak Skandal Keuangan Rusia Melambungkan Seorang Alexander Mamut

Menurut seorang Pengusaha seperti Mamut, menjalani sebuah bisnis tidak harus mengandalkan satu kaki saja. Sering kita mendengar seorang Pengusaha memiliki berbagai macam bisnis yang dijalani. Inilah cara yang digunakan oleh Alexander Mamut, yang kini menjadi seorang taipan Rusia. Investasi yang dilakukannya tidak harus menunjukkan keberhasilan, bahkan dia pernah tersangkut skandal pencucian uang. Namun, dia juga menikmati untung dari bisnis internet & tambang. DIVERSIFIKASI juga dilakoni Alexander Leonidovich Mamut, taipan Rusia yang kini memiliki kekayaan US$ 2,3 miliar. Kejelian melihat peluang bisnis membawanya menjadi investor di berbagai sektor.

Mamut telah mengecap banyak pengalaman, antara lain menjadi investor perbankan, asuransi, bank investasi, media dan layanan internet, konsultasi korporasi, hingga toko buku. Forbes menyebutkan, dia juga pernah menanamkan dananya di perusahaan tambang, konstruksi,  jaringan ritel, serta real estate.

Tapi, bisnis internet melalui SUP Media menjadi andalan bagi kekayaan Mamut saat ini. Padahal di awal karirnya, pria dengan latar belakang pendidikan hukum ini sohor namanya di industri keuangan. Awalnya, ia menjadi pimpinan di dua perusahaan keuangan asal Inggris, Rusia Capital Investment Co Limited & Rusia Commodity Trading Co Limited.

Namun, perusahaan ini hanya hidup setahun, sebelum akhirnya dilikuidasi oleh pemerintah setempat.

Berita simpang siur beredar mengenai kepemilikan Mamut di Bank. Banyak yang menyebut, Mamut merupakan pendiri Lefortovsky Bank, yang kolaps karena kekurangan likuiditas dan mencetus krisis perbankan di Rusia. Dia juga di sebut-sebut menjadi pendiri Imperial Bank, yang bangkrut pada 1998.

Namun, nama Mamut mendadak menjadi perhatian public ketika di sebut tersangkut dalam skandal pencucian uang di Bank of New York. Pada pemberitaan Oktober 1999, disebutkan ada aliran dana miliaran dollar mengalir dari Rusia menuju Amerika Serikat (AS) dan Negara lain.

Salah satu pelaku pencucian uang ini adalah Sobin Bank. New York Times menyebut “Mamut” yang ketika itu menjadi banker di MDM Bank adalah salah satu pendiri bank ini.

Namun, Mamut bebas. Media barat menduga dirinya bisa bebas karena kedekatannya dengan pemerintah. Julukan Mamut yang ketika itu masih berusia 39 tahun adalah bankir dan pengacara Boris Yeltsin, Presiden Rusia saat itu.

Di awal 90-an, selain menjadi banker, Mamut juga tercatat memiliki perusahaan konsultasi korporasi ALM. Tahun 1992, dia mendirikan jaringan ritel bernama Slavyanka dan menjadi pemilik utama jaringan ritel itu hingga 1997.

Mamut tak kapok berinvestasi di sektor keuangan. Tahun 2002, dia menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan investasi dan managemen aset bernama Troika Dialog yang bermarkas di Moskow. Mamut kemudian menjual kepemilikannya ini dan berinvestasi di perusahaan riset dan informasi investasi, Pechoraneft.

Tidak puas berekspansi di sektor keuangan, Mamut mulai menjajaki bisnis media dengan menjadi pemilik SUP Media, perusahaan media internet yang memiliki situs blogging kenamaan di Rusia, LiveJournal.

Meskipun Mamut mengatakan, investasi tak sekadar persoalan duit tapi kreativitas, SUP Media membuat kekayaan Mamut terus berkembang. Bahkan pada 2008, Forbes memasukkan nama Mamut dalam daftar orang terkaya di dunia dengan nilai kekayaan US$ 1,2 miliar.

Walaupun SUP menjadi sumber kekayaan utama, Mamut tidak begitu saja berhenti berinvestasi. Pada 2011, Guardian mencatat, Mamut membeli jaringan ritel toko buku Waterstone Inggris, yang didirikan Tim Waterstone dengan kesepakatan € 53 juta.

Media Inggris lainnya, Standart, memberitakan, Mamut juga menjadi pemegang saham Polymetal dan Uralkali, perusahaan tambang perak & emas di Rusia. Pada 2012, Mamut yang menguasai 10% saham Polymetal memperoleh bagian dividen senilai US$ 19 juta dari total dividen yang dibagikan sebesar US$ 191 juta.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun