Motivator | Ikan asin mungkin sedang banyak di bicarakan saat ini. Hal ini di picu oleh kasus "ikan asin" yang menyeret nama Galih Ginanjar sebagai pelontar pernyataan yang di anggap menghina serta merendahkan derajat seseorang. Memang bau ikan asing akan sangat tajam dan menyengat penciuman sehingga orang tidak akan nyaman berlama-lama di tempat penampungan ikan asin. Orang juga tidak akan tahan berlama -- lama mendengarkan presentasi anda, jika presentasi anda "bau ikan asin"
Berikut ini ciri-ciri presentasi yang "bau ikan asin":
1. Tampilan lebih penting dari isi
Terkadang orang lebih memperhatikan siapa yang berbicara di bandingkan dengan apa yang dibicarakannya. Tidak keliru dengan hal itu, namun sebagai pembicara jika anda menghabiskan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan penampilan anda dari pada isi pembicaraan anda, ini akan menjadi masalah bagi pendengar anda.
2. Enak di dengar susah di lakukan
Kata-kata retorika tanpa solusi seringkali "menghipnotis" pendengar. Namun, hal itu tidak akan bertahan lama karena orang akan sadar bahwa apa yang anda katakan adalah khayalan yang sulit untuk di bumikan. Berikanlah tip-tip praktis dan solusi pasti yang setiap poin yang anda bahas.
3. Ekspektasi lebih besar dari realita
Bungkus yang berlebihan akan menarik orang untuk mendengarkan anda bicara namun, ingatlah bahwa mereka juga pintar dalam memberikan penilaian apa yang anda sampai. Berikanlah lebih dari pada yang mereka harapkan. Kuncinya adalah dengan mempersiapkan dan menguasai materi presentasi dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H