Motivator | Training Motivasi | Pembicara Seminar | Pelatihan Motivasi | Pelatihan Kepemimpinan
Bagi orang yang sudah melihat & mengenal seorang Evelyn Adams pasti akan beranggapan bahwa dia adalah orang yang paling beruntung di dunia ini. Seharusnya memang demikian, karena seorang Evelyn Adams pernah memenangkan sebuah lotere New Jersey sebanyak dua kali pada tahun 1985 & 1986 sebanyak USD$ 5,4 juta.
Seluruh uang yang berasal dari kemenangannya itu sudah habis semua, sebagian besar habis di sebuah mesin jackpot Atlantic City. Dia pun kemudian harus hidup di sebuah trailer park.
William “Bud” Post melakukan hal yang lebih lagi karena dia memenangkan sebuah lotere Pennsylvania sejumlah USD$ 16,2 juta atau setara dengan RP 162 miliar. Kemudian dia investasikan di bisnis mobil & restoran, setahun kemudian dia berhutang sebanyak USD$ 1 juta & dinyatakan sudah bangkrut. Saat ini dia hidup dengan jaminan sosial dari pemerintah.
Sebaliknya seorang pengusaha property mengalami kemerosotan yang sedemikian parah sehingga ia harus menanggung utang perusahaan sebesar USD$ 3,5 juta dan sebesar USD$ 900 juta untuk utang pribadi di tahun 1990, saat itu Anda dan saya jauh lebih kaya dari orang tersebut karena Anda dan saya tidaklah memiliki utang sebesar itu.
Lima belas tahun kemudian, tepat di tahun 2005 majalah Forbes memasukkan nama orang ini ke dalam daftar 400 orang terkaya di Amerika, ia bisa mengubah utang sebesar USD$ 900 juta menjadi keuntungan bersih sebesar USD$ 2,7 miliar dalam waktu 15 tahun dan Anda mengenal namanya dengan sebutan Donald Trump.
“Apa sebetulnya perbedaan dari Evelyn Adams, William “Bud” Post dan Donald Trump?”
“Yes, mentalitas atau pola pikir.”
Kalau Anda ingin mengubah buahnya pertama Anda harus mengubah akarnya. Kalau Anda ingin mengubah yang kelihatan, pertama Anda harus mengubah yang tidak kelihatan dan kalau Anda ingin mengubah hasilnya Anda harus mengubah pola pikir atau Mindset Anda.
Evelyn Adams dan William “Bud” Post tidak mengubah pola pikir mereka sehingga pola pikir yang lama akan menyeret mereka kepada tindakan-tindakan yang lama padahal keadaan saat ini berbeda.
Karena masih menggunakan tindakan-tindakan yang lama maka hasil yang yang lama tetap mereka dapatkan dan membuat keadaan yang baru cepat berubah dan kembali kepada keadaan yang lama.
Sebaliknya Donald Trump, memiliki pola pikir orang sukses karena ia pernah sukses sebelumnya dan ini terpancar kepada tindakan-tindakannya dan hasil yang mereka dapatkan akan segera berubah.
“Bila Anda ingin mengubah buahnya maka Anda harus mengubah akarnya, kalau Anda ingin mengubah yang kelihatan maka pertama yang Anda harus ubah adalah yang tidak kelihatan” (T. Harv Eker)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H