Jurus Terakhir

Agus nama sahabat saya yang menjadi tokoh dalam kisah ini. Sahabat saya adalah seorang trainer juga yang telah berpengalaman, Agus selalu dapat melihat celah ditengah kesulitan yang ia alami saat kondisi training tidak berjalan sebagaimana yang ia harapkan.

Suatu saat Agus diundang oleh sebuah perusahan untuk memberikan in house training dengan topic sales – sebuah topik yang sangat ia pahami.

Hingga jam 01.00 ia masih menyelesaikan materi  presentasi yang akan ia bawakan besok harinya. Dan tepat jam 01.30 materi presentasi itu selesai ia buat. Akibat ngatuk yang mendera, Agus berpikir bahwa materi tersebut sudah tersimpan didalam laptopnya.

Setibanya ditempat acara Agus kebingungnan mencari file yang tidak pernah ada tersebut. Saat tiba waktu untuk presentasi, Agus memulainya dengan bertanya : “ Bapak dan ibu, hari ini kita akan bicara mengenai how to double your sales. Sebelumnya saya ingin mengetahui, kira-kira apa saja tantangan yang Anda hadapi didalam penjualan ?”

Karena pesertanya hanya sekitar 20 orang, maka setiap orang ditanyai mengenai tantangan yang mereka alami selama ini. Tantangan – tantangan tersebut dituliskan di flip chart.

Kemudian, Agus mulai membahas dan memberikan solusi mengenai tantangan-tantangan yang diberikan oleh para sales tersebut. Oleh karena beliau memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun didunia penjualan, maka akan dengan mudah ia memberikan masukan, cara dan teknik mengatasi masalah yang dialami para sales tersebut. Selain itu, beberapa kali ini juga meminta umpan balik atau solusi yang lain dari para peserta.

Diakhir sesi, direktur utama dari perusahan tersebut menghampiri  Pak Agus, dan mengucapkan terima kasih atas seminar yang menawan sambil berkata : “Pak Agus, baru kali ini saya melihat seminar yang langsung solve the problem. Terima kasih”

Dan didalam hati pak Agus, ia berkata “Ya, karena baru kali ini juga saya kehilangan materi presentasi”

Ingatlah bahwa selalu ada solusi disetiap hal yang Anda alami. Termasuk dalam training atau seminar.

Saya menuliskan kisah ini dan berharap hal ini tidak saya alami dalam seminar Public Speaking atau training Public Speaking atupun dalam in house training yang akan saya bawakan.