Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Editor - Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

One Village One CEO Beri Pendampingan Pengembangan Komoditas Padi Sawah di Desa Bagok, Kalimantan Tengah

16 Desember 2023   12:50 Diperbarui: 16 Desember 2023   12:55 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FGD tentang budidaya padi sawah (Dokpri)

Pada tanggal 20 September, mahasiswa IPB University melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) One Village One CEO (OVOC) tahun 2023 melaksanakan kegiatan pendampingan dan transfer teknologi dalam pengembangan komoditas padi sawah yang bertemakan "Budidaya padi sawah sesuai Good Agriculture Practice (GAP)" di Desa Bagok, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Program OVOC ini bertujuan untuk mengembangkan dan membentuk ekosistem bisnis pedesaan berbasis produk unggulan desa.

Dalam kegiatan ini, masyarakat di Desa Bagok berbagi pengalaman terkait budidaya padi sawah. Salah satu kendala yang diungkapkan adalah kurangnya keselarasan dalam menanam padi, "Kami masih terkendala dalam menentukan jadwal penanaman dan varietas yang digunakan. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi" ujar salah satu anggota gapoktan pada sesi diskusi.

Sesi diskusi (Dokpri)
Sesi diskusi (Dokpri)

Pendampingan tersebut dihadiri oleh 15 peserta, termasuk perwakilan gapoktan, aparat desa, dan mahasiswa IPB University. Dalam diskusi, berbagai kendala dan masalah terkait hama dan penyakit pada tanaman padi dibahas. Mahasiswa mencatat informasi tersebut dan memvalidasi dengan menggunakan gambar hama yang diambil dari sumber terpercaya, seperti Google, untuk memastikan akurasi penanganan hama dan penyakit.

Kegiatan pendampingan dilakukan secara semi formal, menciptakan suasana akrab antara mahasiswa dan para perwakilan petani serta aparat desa. Para mahasiswa berharap bahwa informasi yang diterima akan membantu mereka dalam mencari solusi dan menemukan obat yang efektif untuk mengatasi permasalahan hama dan penyakit tanaman padi di Desa Bagok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun