Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Editor - Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dukung Peningkatan Produksi, Tim OVOC IPB Sosialisasikan SOP untuk Pengembangan Ayam Petelur

11 Desember 2023   13:20 Diperbarui: 11 Desember 2023   13:33 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perhitungan kebutuhan pakan ayam petelur

Halong, 11 Nov 2023 - Mahasiswa yang terlibat dalam program One Village One CEO menyelenggarakan pendampingan mandiri tentang SOP (Standard Operational Procedure) budidaya Ayam Petelur. Pendampingan ini dihadiri oleh pokja bidang peternakan, termasuk santri vokasi dan alumni pengabdian. Tujuan dari pendampingan SOP ini adalah memberikan pedoman teknis mengenai budidaya ayam petelur yang mencakup manajemen pakan, kebersihan lingkungan, serta pencegahan dan penanganan penyakit. 

Manajemen pakan merupakan hal penting dalam keberlangsungan budidaya ayam petelur. Jika manajemen pakan buruk maka berpotensi mendatangkan kerugian bagi usaha pesantren. Pemberian pakan ayam petelur harus disesuaikan dengan umur. Pada periode layer pakan diberikan 2 kali sehari. Dengan persentase 40% pada pagi hari pukul 07.00 dan 60% pada sore hari pukul 16.00. Saat periode layer sebaiknya diberikan pakan tepung karena lebih hemat biaya. Dalam manajemen pakan ini, mahasiswa IPB mengajak pokja peternakan menghitung kebutuhan pakan ayam pada usia 54 minggu dengan perhitungan sebagai berikut : kebutuhan pakan ayam x jumlah ayam = 115 gram per ekor  x 166 ekor = 19.090 gram atau 19 kg. Jadi, pakan yang dibutuhkan dalam satu hari sebanyak 19 kg.

Focus Group Discussion
Focus Group Discussion

Manajemen kebersihan lingkungan juga dianggap penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi ayam petelur dan mencegah penyebaran penyakit. Mahasiswa IPB mengajak pokja peternakan untuk merutinkan kebersihan kandang dengan membuat jadwal piket kebersihan. Sementara itu, dalam manajemen pencegahan dan penanganan penyakit, pokja peternakan diajarkan untuk mengidentifikasi penyebab ayam tidak bertelur dan cara pencegahannya. Saran yang diberikan adalah pemberian suplemen seperti Vita Stress untuk mengatasi stres pada ayam dan pengenalan beberapa jenis penyakit yang dapat menyerang ayam. Selain itu, mahasiswa IPB menyarankan pokja untuk merutinkan kembali pemberian obat herbal atau jamu yang dapat dilakukan sebulan sekali dan mengenalkan beberapa jenis penyakit dapat menyerang ayam seperti Infeksi Bronchitis (IB), Pullorum atau Berak Kapur, Newcastel Disscas (ND), dan Egg Drop Syndrome (EDS).

Harapannya, melalui pendampingan ini, pokja peternakan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya ayam petelur, sehingga dapat mencapai hasil produksi yang baik dan berkualitas.

Foto bersama tim OVOC IPB dan peserta pendampingan
Foto bersama tim OVOC IPB dan peserta pendampingan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun