Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Editor - Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transfer Teknologi: Tenaga Ahli IPB Beri Demonstrasi Teknis Pecah Koloni Lebah Kelulut di Pesantren Miftahul Ulum

7 Desember 2023   16:55 Diperbarui: 7 Desember 2023   16:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama tim OVOC, tenaga ahli, dan peserta pendampingan (Dokpri)

Tabalong - Pesantren Miftahul Ulum, Kab Tabalong menjadi tempat bagi demonstrasi teknis pecah koloni lebah kelulut sebagai upaya pengembangan komoditas lebah kelulut dalam skala budidaya di wilayah Kalimantan. Keberhasilan budidaya lebah kelulut di Kalimantan didorong oleh kekayaan alam tropis, terutama hutan, yang menyediakan berbagai tumbuhan multiflora sebagai pakan alami yang melimpah untuk lebah kelulut.

Tim OVOC IPB, bersama tenaga ahli, menyelenggarakan pendampingan dan demonstrasi teknis pemecahan koloni lebah kelulut. Pendampingan ini melibatkan partisipasi Ustadz dan santri Vokasi dari Pesantren Miftahul Ulum, serta pembudidaya lebah kelulut dari Desa Bangkiling Raya. Fokus pelatihan bukan hanya pada teknik pecah koloni, tetapi juga pada pentingnya pakan alami yang mencukupi dan lingkungan bersih bebas polusi udara.

Pemecahan koloni lebah kelulut (Dokpri)
Pemecahan koloni lebah kelulut (Dokpri)

Dalam pelaksanaan pecah koloni, ketersediaan tanaman pakan dan kebersihan lingkungan menjadi indikator utama keberhasilan. Peserta pendampingan dan warga Pesantren Miftahul Ulum diharapkan menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan budidaya dan ketersediaan tanaman pakan.

Kolaborasi antara Pesantren Miftahul Ulum, Tim OVOC IPB, dan peserta pendampingan diharapkan dapat mengoptimalkan pengembangan budidaya lebah kelulut. Budidaya ini tidak hanya berpotensi sebagai sumber penghasilan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Bangkiling Raya, tetapi juga memiliki peran sebagai detektor utama dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan pada daerah pengembangan budidaya lebah kelulut.

Foto bersama tim OVOC, tenaga ahli, dan peserta pendampingan (Dokpri)
Foto bersama tim OVOC, tenaga ahli, dan peserta pendampingan (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun