Mohon tunggu...
One Village One CEO
One Village One CEO Mohon Tunggu... Editor - Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim

Program Inovasi Pengembangan Bisnis Perdesaan Berbasis pada Produk Unggulan Desa (Prukades) yang Berorientasi Ekspor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tim OVOC IPB Berikan Pelatihan Strategi Sukses Pengembangan Desa Wisata Balida

28 Oktober 2023   23:15 Diperbarui: 28 Oktober 2023   23:19 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangun Destinasi Ekowisata Berkelanjutan : Tim OVOC IPB University Memberikan Pelatihan Strategi Sukses Pengembangan Desa Wisata Balida

Tim OVOC IPB Desa Balida komoditas bambu berhasil melaksanakan program pelatihan terhadap masyarakat di Desa Balida, Kec Paringin, Kab Balangan . Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan pada Selasa, 19 September 2023. Tim yang beranggotakan Agung Nugroho, Nada Medistira K, Diva Nurfitrianti A melaksanakan program pelatihan yang berjudul "Pendampingan dan Transfer Teknologi Komoditas Ekowisata Bambu". Program ini merupakan sebuah solusi untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian masyarakat Desa Balida dalam pengelolaan Desa Wisata di Pasar Budaya Racah Mampulang.

IPB University bersama PT Adaro Indonesia saling bekerjasama dalam melaksanakan program pelatihan peningkatan komoditas unggulan di Desa Balida. Peserta yang terlibat dalam pelatihan meliputi lembaga-lembaga desa dan pengrajin bambu aktif sebagai pengelola Desa Wisata. Menurut keterangan dari Sahridin Kepala Desa Balida, pengembangan potensi desa di bidang pariwisata sudah dimulai sejak tahun 2019, Desa Balida sendiri berfokus kepada wisata budaya dengan menampilkan berbagai kesenian di setiap event yang diselenggarakan.

"Desa Balida sejak dulu sudah dikenal sebagai desa yang masih mempertahankan kebudayaan Banjar, terutama dalam pertunjukan seni. Dulu kita menunggu orang lain meminta kita datang untuk pentas, sekarang kita buat pentas agar orang lain datang ke kita," tutur Sahridin.

Selain itu, permasalah dari Desa Wisata Racah Mampulang dimulai semenjak wabah Covid-19 melanda Indonesia. Wisatawan dan pelancong mulai berkurang sehingga kegiatan di Pasar Budaya semakin menurun, diikuti dengan kerusakan infrastruktur di area wisata. 

Dalam pelatihan tersebut menghadirkan narasumber dosen IPB University di bidang ekowisata alam yaitu Resti Meilani dan Hikmatullah sebagai ahli bambu dari Yayasan Bambu Indonesia. Kedua narasumber mengadakan diskusi mendalam bersama warga untuk mendengarkan keluh kesah sekaligus memberikan saran terkait pengelolaan desa wisata.

"Saya lihat Desa Wisata Balida, alhamdulillah sudah bagus, namun dari penunjuk jalan ke wisata masih perlu ditambahkan, karena wisatawan jauh seperti saya masih bingung jika berkunjung ke lokasi baru." ujar Resti saat diskusi berlangsung.

Setelah sesi diskusi, warga menyampaikan harapannya terkait keberlangsungan Desa Wisata Balida. Semoga pengelolaan wisata Pasar Budaya Racah Mampulang kedepannya bisa lebih baik lagi dan peningkatan pengunjung semakin banyak sehingga dapat meningkatkan perkonomian masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun