Mohon tunggu...
Hendrik Onesmus Madai
Hendrik Onesmus Madai Mohon Tunggu... Buruh - Freelance

Musik dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sagu dan Hutan Papua

6 Juli 2024   10:53 Diperbarui: 6 Juli 2024   11:10 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Papua menyimpan sejuta kekayaan alam. Sumber daya alam yang ada dalam perut bumi maupun diatas bumi, sangat menjanjikan bagi masa depan bangsa. 

Pada umumnya masyarakat Papua jadikan sumber kehidupan. Mereka menjaga, merawat dan melindungi alam. Sehingga hutan dan alam dijadikan lumbung kehidupan untuk hidup. 

Orang Papua juga sadar pentingnya hutan dan alam sehingga tidak ada kejahatan pembabatan liar yang mengganaskan. Apalagi mengubah hutan tertentu dengan menanam pohon tertentu. Tentu pemilik alam marah kepada kita. Kecuali minta izin. 

Dari sekian banyak hutan yang ada di Papua, sepanjang pantai selatan dan pantai utara, secara paksa sudah dijadikan hutan sawit oleh tangan penjahat. 

Hutan yang sebelumnya adalah hutan sagu. Hutan yang sebelumnya adalah lumbung kehidupan. Sekarang tinggal kenangan. Kenangan pahit. Kenangan mematikan sepanjang sejarah orang Papua. 

Mereka babat hutan sagu mengantikan sawit tanpa izin pemilik hak ulayat. Pemilik hak ulayat sangat bingun. Bingun mau mengaduh kemana? Tak ada harapan. 

#gereja, kampus dan masyarakat adat adalah wadah terakhir untuk mencari solusi atas kekejaman pembabatan liar oleh manusia tidak moral di negeri biadap ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun