Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni merupakan bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial, ekonomi, serta kemanan dan kedamaian dunia.
Menurut United Nation Office on Drugs and Crime (UNODC), sekitar 200 juta orang menggunakan obat-obatan terlarang seperti kokain, ganja, halusinogen, dan opiat di seluruh dunia.
Penyalahgunaan dan peredaran gelap obat-obatan terlarang (narkoba) tersebut merupakan kejahatan di masyarakat.
Tak hanya itu, permasalahan terhadap sosial, ekonomi, dan politik yang juga berpengaruh terhadap pembangunan negara, banyak disebabkan oleh barang terlarang ini.
Maraknya Narkotika di dunia, khusunya di Indonesia mendapat tanggapan dari berbagai pihak, tak terkecuali Pakar Ketahanan dan Kemaritiman RI, Abdul Rivai Ras (Bro Rivai).
Dalam keterangan persnya, Rivai Ras merasa prihatin dengan peredaran Narkoba yang kian marak di Indonesia, khususnya di kalangan Pemuda.
"Situasi Indonesia saat ini bisa dikatakan darurat Narkoba. Hal ini harus menjadi perhatian utama pemerintah, tak terkecuali Pemerintah Daerah. Jika hal ini dibiarkan, maka bangsa ini akan kehilangan para generasi penerusnya, pelanjut masa depan negeri ini," Â ungkap Bro Rivai.
Pendiri Universitas Pertahanan (UNHAN) ini juga berharap agar upaya pemerintah saat ini dalam penanggulan peredaran dan konsumsi Narkotika lebih dimassifkan dan digiatkan sampai ke pelosok-pelosok kecamatan, kelurahan, hingga pedesaan.
"Narkoba tidak mengenal tempat dan usia. Barang haram ini bisa beredar dimanapun dan kepada siapapun. Â Saya berharap pemerintah lebih memassifkan lagi kampanye Anti Narkoba di semua kalangan usia dan semua wilayah di Indonesia," ujarnya.
Lanjut Rivai Ras, salah satu upaya yang juga harus digalakkan adalah kegiatan Penyuluhan Bahaya Narkotika dan penindakan tegas secara hukum terhadap para pengedarnya. Dan upaya tersebut harus menjangkau seluruh wilayah, tak terkecuali daerah-daerah terpencil.
"Narkoba memang sulit untuk diberantas secara keseluruhan, namun bukan hal yang mustahil. Dengan upaya maksimal dari semua pihak, saya yakin, Indonesia bebas narkoba bisa diwujudkan" pungkas Bro Rivai.