Mohon tunggu...
Muhtar Achmad
Muhtar Achmad Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

Menuju ASEAN community 2015

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koko Liem, SQ : Hidup Barokah dengan DUIT

15 Oktober 2012   19:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:48 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka peringatan HUT Kabupaten Natuna ke-13 yang jatuh pada Jumat, 12 Oktober 2012 Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna menyelenggarakan serangkaian kegiatan dari mulai upacara, malam resepsi hiburan rakyat dengan kearifan lokal dengan aneka ragam  budaya, donor darah, olahraga jalan santai, sepeda santai, panjat pinang, lomba tradisional (lari karung, tarik tambang dan permainan gasing). Dan rangkaian kegiatan HUT Kabupaten Natuna yang ke-13 ditutup dengan kegiatan tabligh akbar yang mendatangkan Da'i Illusionist Haji Muhammad Utsman Ansori, SQ, MA AL Hafizh yang memiliki nama Tionghoa sebelum muslim Liem Hai Thai yang lahir pada tanggal 17 Januari 1979 di Dumai Riau dari Bapak Liem Guanho Tionghoa Kelahiran Bukit Batu Riau dan Ibu Laihua Tionghoa Kelahiran Bengkalis Riau. Kegiatan HUT Natuna ke-13 yang terekam dalam beberapa gambar :

Upacara Jumat, 12 Oktober 2012 menggunakan Baju Melayu

1350330470583538156
1350330470583538156
Kesenian Mendu pada Malam Resepsi

1350330612137701266
1350330612137701266
Penghijauan dengan Pohon Produktif (Buah-buahan)

1350330756362551924
1350330756362551924
Hiburan Rakyat

13503308491493739681
13503308491493739681
Tabligh Akbar Koko Liem yang diselingi Ilusi/Sulap

Keseharian beliau disebut Koko Liem, SQ, dalam ceramahnya yang diiringi dengan permainan sulap sebagai interprestasi dari ilmu fisika dan kimia dengan nilai-nilai kehidupan sehari-hari. Tabligh akbar ini dilaksanakan bertempat di Gedung Serbaguna Mesjid Agung Natuna Gerbang Utaraku (NGU) yang dilaksanakan pada hari senin, 15 Oktober 2012 mulai pukul 19.30 s/d 22.00 malam ini. Beliau menekankan agar hidup barokah harus dengan DUIT yaitu Doa, Usaha, Ikhlas dan Tawakal.

1. Doa : Agar hidup berkah dan muliah berdoalah. Doa merupakan sejata yaitu cangkul dan parang bagi petani, nelayan dengan mata pancing dan jalanya, penulis dengan buku dan pulpennya. Nabi Muhammad SAW bersabda (HR. Tirmidzi) bahwa, "Doa adalah otaknya/sumsum/intinya ibadah". Ada tujuh golongan orang yang akan diijabah doanya oleh Allah SWT, yaitu : Pemimpin yang adil, Orangtua kepada anaknya, Anak yang mendoakan kedua orang tuanya, Orang yang dizhalimi/teraniaya,  Orang yang shaum sampai berbuka, Orang yang sedang berpergian, dan Muslim yang mendoakan saudaranya. 2. Usaha : Manusia di dalam hidupnya jika ingin sukses dalam segala bidang haruslah berusaha. Tidak ada di dunia ini yang gratis, artinya didalam memenuhi kebutuhan hidup kita tidak bisa lepas dari yang namanya usaha dan tidak mengenal putus asa. Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berusaha dan sangat mengecam orang yang tak mau berusaha dan putus asa. Nabi Muhammad SAW bersabda (HR. Ad-Dailani) bahwa, "Sesungguhnya Allah Ta'ala senang melihat hamba-Nya bersusah payah (lelah) dalam mencari rejeki yang halal". 3. Ikhlas : segala sesuatu perbuatan yag ditunjukkan hanya untuk Allah SWT semata. Nabi bersabda (HR. Bukhari dan Muslim) bahwa,"Sesunggguhnya seluruh amal itu tergantung kepada niatnya dan setiap orang akan medapatkan sesuai niatnya". 4. Tawakal : Menyerahkan segala hasil usaha kita kepada Allah SWT. Imam Al Ghazali menyatakan bahwa,"Tawakal adalah penyadaran hati hanya kepada wakil (yang ditawakali) semata". Intinya bermakna pegakuan seseorang akan kebesaran Allah SWT. Teringat kita pada beberapa peristiwa pada bulan Oktober ini selain HUT Kabupaten Natuna yang jatuh pada 12 Oktober 2012, yaitu : peristiwa polemik antara KPK vs Polri yang telah "ditengahi" oleh Presiden kita, kemudian adanya keputusan hakim terhadap pemilik pabrik narkoba dari hukuman mati menjadi seumur hidup bahkan bisa saja 12 atau 20 tahun, dan pagi tadi adalah peristiwa pelantikan Jokowi-Ahok sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang disiarkan secara antusiasme oleh 9(sembilan) stasiun  TV yang tersiar dari Pulau Sabang sampai Merauke bahkan dunia. Tetapi mengapa kelam masih menyelimuti perjalanan demokrasi kita menuju yang hakiki, dimana diatas langit masih ada langit?. Semoga dengan tabligh akbar ini, kita semua dapat mengambil hikmah dalam hidup berbangsa dan bernegara dalam khazanah budaya yang majemuk. Natuna 13 tahun telah terangkai menuju derap langkah membangun masyarakat yang Sejahtera, Merata dan Seimbang, dengan upaya membumikan filosofi Koko Liem, SQ : Hidup barokah dengan DUIT..............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun