Bismillah...
Pecandu rokok di negeri ini setiap tahun terus bertambah , diperparah lagi anak - anak usia sekolah SD - SLTA pun tak kalah banyaknya. Sungguh satu realita yang sangat miris, mau dikemanakan generasi penerus masa depan bangsa ini? Di setiap tempat baik sendiri ataupun ketika nongkrong dengan teman - temannya, pasti gak ketinggalan sambil menjepit si " batang 10 cm" menghisapnya dalam - dalam dinikmati setiap hisapan dan menyemburkan asapnya ke langit.Begitu seterusnya hingga menyisakan 2-3 cm lagi lalu dibuangnya.
Usia belia dengan segudang potensi dan energik seharusnya dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengukir berjuta prestasi, ternyata mereka terlanjur terjerat oleh buaian "sang pembunuh", rokok. Selalu saja ada alasan setiap kali mereka dinasihati agar menjauhi barang haram itu, seakan mereka berkata "HIDUP ROKOK !!"
Dalam ilmu psikologi perkembangan memang usia remaja adalah satu masa yang sangat labil, ketika lingkungan mendukung untuk merokok, dia akan ada kecenderungan ikut merokok, begitu pun sebaliknya. Ditambah lagi lingkungan keluarga terdiri dari para perokok, terutama sang ayah, sangat berat bagi si anak untuk tidak terpengaruh menjadi seorang perokok. Meski tidak semua demikian adanya.
Zat racun dalam rokok bila senantiasa menumpuk di tubuh perokok, bisa menyebabkan pemakainya kecanduan. Inilah yang menyebabkan "bos - bos" perusahaan rokok di negeri ini makin makmur dan berjaya. Hampir setiap tahunnya muncul nama baru dari rokok baik dari perusahaan lama maupun perusahaan yang masih baru, semata - mata hanya mencari keuntungan yang besar di atas penderitaan manusia lain. Bagaimana tidak, dalam sehari saja berapa juta rupiah yang harus dikeluarkan oleh para pecandu demi memuaskan tuntutan tubuhnya akan racun dari rokok itu.
Memang dalam kondisi imunitas tubuh yang bagus, pengaruh racun rokok kecil. Namun ketika daya tahan tubuh menurun, sangat kentara pengaruhnya dan menyumbangkan tambahan penyakit lain dalam tubuh. Hal ini yang kurang diperhatikan para perokok karena efek samping bagi kesehatan yang tidak disadari . Rokok ibarat bom waktu bagi pemakainya. Dia bagaikan pembunuh berdarah dingin yang menghabisi nyawa dengan perlahan namun pasti.
Ana ingetin kita yang belum terlanjur terjerat rokok, tetapkan hati untuk tidak coba - coba mendekatinya apalagi sampai memakainya. Ingatkan pula keluarga, teman, orang - orang yang kita cintai agar jauh dari pembunuh ini. Jangan biarkan mereka bersemboyan HIDUP ROKOK !!! , sementara dia lupa bahwa dirinya bisa MATI karena ROKOK.
Wallahua'lam.
...Semoga bermanfaat..
salam
One Musketer