Mohon tunggu...
PapaLa Dander
PapaLa Dander Mohon Tunggu... -

berusaha untuk terus menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cari Puisi

3 Oktober 2012   14:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:18 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat dicari hilang seketika
bagai kerlip kunang siang hari
tanpa syarat dan beban
aku tak mengenalmu diantara cahaya
lesap buntu berkarat
aku lelah mencari kemana mana
meja makan
kolong lemari
pun didalam saku celana

Tiba tiba hadir bak petir
menggelegar tumpah ruah
pena menari tanpa henti
meliuk liuk searah gairah
sampai tak sadar
tak bisa berhenti
aku memahamimu saat yang lain terasa asing

Nakal tiba tiba
hilang seketika
kadang hadir penuh warna
juga pucat tanpa darah
tetap kamu
kubaca aku ulangi
tak jarang berakhir ditumpukan sampah
aku tak pernah berhenti
menggauli kata demi kata
bersenggama kalimat
agar darahkupun berpuisi

meski tanpa wajah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun