Masa pandemi membuat masyarakat menjadi terbuka akan kemajuan ilmu teknologi. Dengan adanya internet sebagai fasilitas media digital memberi kemudahan masyarakat untuk menggali lebih banyak informasi. Selain memberikan manfaat bagi masyarakat, media digital memberikan dampak negatif apabila masyarakat menggunakanya secara tidak sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu, dibutuhkannya kemampuan dalam memahami literasi digital agar tidak terpengaruh pada buruknya perkembangan teknologi digital.
Literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, dan memahami informasi tertulis. Lebih luas lagi, literasi juga meliputi kemampuan seseorang untuk memahami, menganalisis, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif dalam berbagai konteks. Salah satu bentuk literasi yang populer saat pandemi yaitu literasi digital. Paul Gilster yang pertama kali mengungkapkan istilah literasi digital (digital literacy) 1977, literasi digital menurutnya adalah kemampuan dalam menggunakan teknologi dan informasi dari berbagai bentuk serta sumber yang luas dan dapat diakses melalui komputer. Selanjutnya, Martin menjelaskan bahwa Literasi Digital adalah kesadaran, sikap, dan kemampuan individu untuk menggunakan alat dan fasilitas digital secara tepat untuk mengidentifikasi, mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, menganalisis, dan mensintesis sumber daya digital, membangun pengetahuan baru, menciptakan ekspresi media, dan berkomunikasi dengan orang lain, dalam konteks situasi kehidupan tertentu, untuk memungkinkan tindakan sosial yang konstruktif; dan merenungkan rangkaian proses (Ajani Restianty, 2018:78).Â
Dalam era digital saat ini, literasi digital menjadi semakin penting karena hampir semua aspek kehidupan kita terhubung dengan teknologi digital dan informasi. Dalam memahami literasi digital kita perlu mengetahui budaya yang ada dalam literasi digital itu sendiri. Bagaimana kita memanfaatkan literasi digital dan bagaimana kita dapat terhindar dari buruknya literasi digital. Budaya literasi digital pada zaman sekarang mencakup kesadaran akan pentingnya kemampuan literasi digital dalam kehidupan sehari-hari dan peningkatan akses dalam penggunaan teknologi digital. Semakin banyak orang yang menggunakan teknologi digital untuk mengakses informasi, berkomunikasi, dan bekerja menyebabkan pentingnya literasi digital untuk dapat mengelola informasi dengan benar dan mengambil keputusan yang tepat. Budaya literasi digital juga mencakup penggunaan teknologi digital dengan cara yang positif dan produktif. Dalam budaya literasi digital, orang merasa nyaman menggunakan berbagai alat teknologi dan aplikasi untuk meningkatkan kreativitas, memperluas jaringan sosial, mengakses sumber daya belajar online, dan mempromosikan tujuan positif lainnya. Orang juga memperhatikan keamanan dan privasi saat menggunakan teknologi digital.Â
Namun, budaya literasi digital saat ini juga menimbulkan tantangan dan risiko. Beberapa orang dapat menyalahgunakan teknologi digital untuk menyebarkan informasi palsu atau berbahaya, menyebarkan kebencian, intimidasi online, dan memperjualbelikan data pribadi. Oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan kesadaran dan keterampilan literasi digital untuk melindungi diri sendiri dan masyarakat secara online.Â
Beberapa cara meningkatkan kesadaran dan keterampilan literasi digital yaitu :Â
Mengikuti pelatihan program literasi digital;
Mempelajari dan mengikuti praktik penggunaan teknologi digital;
Berdiskusi dengan orang-orang di sekitar tentang pentingnya literasi digital dan praktik terbaik dalam penggunaannya;
Membaca dan mengevaluasi sumber daya online dengan kritis;
Mempraktikkan penggunaan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya literasi digital memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain :
