Dalam pengelolaan sampah yang dilakukan di bank sampah, khususnya Bank Sampah Kitiran Emas dalam upaya mengurangi pencemaran lingkungan tentu saja membutuhkan peran pemuda. Peran pemuda dirasa cukup penting, karena dengan adanya peran pemuda diharapkan mampu membawa perubahan menjadi lebih baik lagi.Â
Dengan adanya pemuda yang ikut berperan dalam bank sampah selanjutnya juga dapat mampu meregenerasi atau meneruskan kepengurusan bank sampah melalui kegiatan-kegiatannya, seperti memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan serta pengolahan sampah agar dapat menjadi barang yang bernilai jual tinggi, bermanfaat serta mengurangi adanya pencemaran lingkungan.Â
Akan tetapi, sayangnya dalam pelaksanaan Bank Sampah Kitiran Emas terdapat kendala atau permasalahan yakni kekurangan Sumber Daya Manusia khususnya pemuda.Â
Hal tersebut terjadi dikarenakan terdapat kurangnya sosialisasi pengetahuan terhadap pemuda mengenai permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh sampah, bagaimana pentingnya peran pemuda serta rendahnya minat peran pemuda untuk tergabung dalam kepengurusan bank sampah.Â
Maka dari itu, untuk mengatasi kendala atau permasalahan yang dialami oleh Bank Sampah Kitiran Emas, kami sepakat untuk mengadakan sosialisasi terhadap para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna RT 02 RW 08.Â
Sosialisasi tersebut mencakup mengenai kegiatan pemberian materi berupa pengenalan Bank Sampah Kitiran Emas, pentingnya peran pemuda dalam pelaksanaan bank sampah dalam rangka menggolongkan dan mengelola sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan atau mengurangi pencemaran lingkungan, serta memberikan motivasi-motivasi terhadap para pemuda tersebut agar memiliki pemikiran yang terbuka sehingga memiliki keinginan untuk ikut berpartisipasi dalam mengurangi pencemaran lingkungan melalui keikutsertaannya dalam kepengurusan Bank Sampah Kitiran Emas.Â
Melalui aksi sosialisasi yang telah dilakukan kepada para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Kampung Kitiran Yosoroto RT 02 RW 08 tersebut diperoleh hasil bahwasanya terdapat pemuda yang mengikuti kegiatan sosialisasi dan diskusi dari awal hingga akhir.Â
Kemudian melalui kegiatan sosialisasi tersebut, pertama para pemuda memahami bank sampah, hal tersebut dibuktikan oleh data respon yang diberikan oleh peserta sosialisasi melalui Google Form, dimana sebanyak 62,5% pemuda merespon dengan sangat setuju dan 37,5% merespon dengan setuju.Â
Kedua, melalui sosialisasi tersebut para pemuda memahami sistem organisasi bank sampah, dimana sebanyak 62,5% pemuda merespon setuju dan 37,5% merespon dengan sangat setuju. Ketiga, sebanyak 62,5% pemuda setuju dan 37,5% merespon dengan sangat setuju terhadap pemahamannya mengenai penggolongan sampah.Â
Keempat, terdapat pemahaman mengenai pengelolaan sampah pada pemuda dengan persentase 62,5% pemuda setuju dan 37,5% merespon dengan sangat setuju.Â
Kelima, peserta sosialisasi memahami manfaat jika bergabung dengan bank sampah, dimana 62,5% pemuda setuju dan 37,5% sangat setuju. Keenam atau terakhir, terdapat ketertarikan pemuda untuk bergabung dalam bank sampah, ditunjukkan oleh 75% pemuda yang merespon setuju, 12,5% sangat setuju dan 12,5% tidak setuju.Â