Malam gelap mencekam
Disertai deras turun hujan
Angin menambah suasana seram
Aku kedinginan di teras pelataran
`
Lampu rumah berkedip setiap ada petir
Dikampung apa,
Siapa nama tuan rumahnya
Aku sama sekali tidak tau
`
Mengusir rasa takut membaca do’a
Mengusir sepi membaca sholawat di keraskan
Sejuta harapan agar hujan segera rada
Seribu harap agar ada orang yang bisa disapa
`
Dalam gelap malam
Pada saat hujan dan badai
Aku merasakan suasana sepi
Hanya Asma Alloh, Tuhanku di dalam hatiku
`
Aku tersesat dalam gelap malam
Aku bertahan dalam kerlip harapan
Ada keyakinan, semuanya bisa sirna
Sisi baik pasti akan segera kami rasakan
`
Pukul 23.56 menit
Sebentar lagi tengah malam
Hujan berganti gerimis yang amat dingin
Aku akan melanjutkan perjalanan
`
Puisi malam tidak lagi aku catat
Aku focus menatap jalan tanah yang licin
Malam mencekam hilang tidak lagi terasakan,
yang ada tantangan tidak jatuh di jalan ini.
`
=================================================================
Batu Kajang, 10/5/2015, 09.11 wita
Tri Permadi, warga Mess Petrosea, Jl Tambang, RT 25.
Kec. Batu Sopang, Kab. Paser, Kalimatan Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H