Sebuah baliho berbicara sendirian
Ia berkata-kata demi rakyat
Kata-katanya adalah janji yang runcing
Semacam paku untuk mencoblos kertas suara
Sebuah gambar wajah senyum sendirian di pinggir jalan
Bersemayam logo partai
Keterangan nama berderet gelar
Kita diminta untuk menafsirkan
Apakah gambar itu wakil atau cakil
Suara lantang banyak penghadang
Suara lirih sering tertindih
Aku memilih diam
Ketika pembeli suara meraih tanganku
"Inikah kampanye?" tanyaku dalam hati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!