Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bersiap

20 Oktober 2023   10:17 Diperbarui: 20 Oktober 2023   10:22 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Detak sepatu itu seperti singgah sesaat
Pada telinga yang rimbun oleh harapan
Serta tatapan jendela kusam
Aroma yang terbawa kersik angin

Benar saja,
Detak jantung ini melampui waktu
Sekian lama dipeluk mimpi
Serta tunggu yang membatu

Aku hanya perindu
Tak pernah tertulis pada buku
Maupun peta menuju hatimu
Tapi aku tak asing dengan detak sepatu
Yang berlalu bersama berita duka

Kata Tuhan,
Bersiaplah, siapa tahu esok giliranmu
Berkemas pulang menanggalkan catatan
Kata-kata serta jasa yang segera usang

SINGOSARI, 20 Oktober 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun