Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pentigraf: Pengakuan di Ruang Persidangan

13 Oktober 2022   21:40 Diperbarui: 13 Oktober 2022   21:41 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://kronologi.id

Di ruang kamar ini pertengkaran tak terelakkan lagi. Pasalnya secara mengejutkan suamiku membuat pengakuan bahwa ada perempuan lain di hatinya. Bahkan, ia terlanjur dalam mencintai, lalu memohon ijin untuk menikahi pula. Bibirku bergetar, mataku berkaca-kaca. Sejak saat itu kami pisah ranjang. Aku memutuskan untuk sewa apartemen.

Kami juga menyerahkan proses peradilan kepada pengacara. Sesekali menonton proses perceraian melalui video call dari pengacara. Kupikir buat apa serius mengikuti peradilan jika muaranya adalah bercerai. Lebih baik melanjutkan pekerjaan dan menghalau semua rasa kecewa. Lagi pula, di apartemen itu aku bisa lebih bebas. Bisa melampiaskan syahwat yang selama ini tak kurasakan dari suami.

Hari ini, untuk pertama kalinya aku dan suami dipertemukan di ruang persidangan. Aku duduk di baris utara dengan pengacara. Sementara suamiku duduk sendiri di baris selatan. Hakim memanggil seorang perempuan untuk masuk di ruang persidangan. Ya, aku memang sengaja memohon kepada hakim untuk menghadirkan perempuan itu. Penasaran saja, ingin tahu seperti apa wajah perempuan yang memikat suamiku. Mataku terbelalak, ternyata perempuan itu adalah rekan kerja yang selama ini menjadi pelampiasan syahwatku di apartemen. Di ruang persidangan itu pula, aku mengaku sebagai lesbian.

SINGOSARI, 13 Oktober 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun