Ketika rumput melapangkan hati
Gawang menangkis amarah
Bertahan di tepi ketegaran
Kami tetap satu jiwa
Malam menggelindingkan gelap
Umpan kian liar
Tribun pun terjegal
Genderang tangis bertalu
Syal-syal berarak di langit
Peluit sudah tak terdengar lagi
Kemana harus berlari
Yel-yel mengangkasa
Raga letih terserak
Melebur di rerumputan
Hiasan terindah kubur yang lapang
SINGOSARI, 3 Oktober 2022
Sumber gambar ttps://www.panditfootball.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!