Saat senja memagut wajahku
Lumuran musim serta uban di rambutku
Warna terindah kau dan aku
Sebagaimana kuucap pertama kali bertemu
Berjanji menikmati waktu bersama
Hujan melepas hasrat
Begitu deras dan menggigilkan kenangan
Hanyut ke penjuru arah segera
Merintik genangan makin surut
Terang merona seketika
Kupandangi pelangi anggun di angkasa
Aku tahu ini sulit berpaling
Hingga membias di pupil mata
Melenakan syahdu jiwa
Lumuran musim lekat di dua warna rambutku
Serta pudar warna pelangi perlahan
Kucari di balik langit, petang kian mendekat
Dia hilang, saat aku berduka begitu dalam
Dan kau bertanya, "Apakah hatimu jatuh cinta kedua kali?"
Aku mengangguk semalaman, tak mampu kuhentikan
Aku terus memikirkan dia, sampai kau menjadi kupu-kupu, mengangkasa dan tak kembali.
SINGOSARI, 15 Juli 2022