Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Tersesat di Sudut

9 Juni 2022   18:09 Diperbarui: 10 Juni 2022   16:42 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com

Rindu yang tersesat,
Ingatan baru saja menyala di temaram taman kota. Sebuah bangku meredam lelah menunggu kehadiran bulan. Bisa jadi risau sedang tumbuh melebihi rumput di sela-sela langkah yang terhenti.

Malam berpesan, "Jika tak tahu arah, jangan melawan arah. Sebaiknya hening sejenak. Sebab ada jalan lurus, lalu berkelok serta menyesatkan."

Rindu semakin tersudut,
Kubuka lembaran kisah silam. Buku yang mangabadikan coretan rindu, serta bercak mimpi yang gusar. Siapa saja di kamar ini pasti memahami, mengapa dinding begitu tegar membiarkan kabut menelusup di celah jendela.

Antara taman kota dan kamar ini, bagai pena dan buku yang tak beraksara. Jika malam menyesatkan rindu, aku tak mampu menulis apapun. Jika serpihan jiwa serapuh kertas buku, aku tak mampu lagi mencari sobekan rindu yang tercecer.

Rindu begitu tersudut. Terasa nyeri melepas embun pergi kembali, dan aku kembali nanar memandang dinding kamar.


SINGOSARI, 9 Juni 2022

Sumber gambar https://id.pinterest.com/pin/155303887384855675

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun