Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Petang Jingga

31 Januari 2022   19:29 Diperbarui: 31 Januari 2022   21:37 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar https://elang37.files.wordpress.com

Hempasan ombak mengaramkan hati.
Angin tak mau bicara.
Temaram menutup hari.
"Selamat petang jingga"

Tirai petang perlahan menggaris bumi.
Mungkingkah jejakmu disana?
Hati terus menghitung.

Secuil senja urung menjawab.
Tergesa melompat ke langit lain.
Tetap kupastikan, "Adakah kau disana?"

Cerita telah tamat, pintu tertutup rapat.
Kemana jingga mengguris rindu?

"Jingga, kembalilah, mimpi sudah menunggumu"
"Kutunggu di bawah kaki rembulan, malam ini" 

Perlahan mataku terpejam.
Kurasa kecupan lembut di pipi.
Melengkung seperti bulan sabit.

Sementara pagi tak pernah datang lagi.
Juga surat-suratmu yang memenuhi laci.

SINGOSARI, 31 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun