Malam meniadakan puisi
Sepi makin basi
Rembulan sembunyi
Temaram disemai
Ternyata, kata-kata dilucuti
Wajah pasi
Lembar kertas nyeri
Pena enggan menari
Ucapan terkunci
Tiada yang berdiri
Nafas terhenti
Wahai sukma penyair
Hadirlah!
Ajari aku mengukir tubuh puisi
Memeluk jarak dan sendiri
Ijinkan kusayat diksi
Biarkan aku kembali
Merapikan ilusi
Menepikan anomali
SINGOSARI 23 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!