Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Kerinduan yang Dipenjara Malam

20 Januari 2022   09:34 Diperbarui: 21 Januari 2022   23:45 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar https://unsplash.com

Sunyi singgah di ruang tamu
Malam menyambutnya
Duduk berdekatan

Mereka rasan-rasan tentang rindu
Sambil menyeruput puisi ungu

Suara mereka merendah
membicarakan sebuah temu yang urung
dalam bait rinduku

Ruang tamu semakin redup
Kerinduan dipenjara
Ingatanku tak menyala
Bayangmu tak nampak lagi dalam gulita

SINGOSARI, 20 Januari 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun