Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Membatu

4 Januari 2022   23:29 Diperbarui: 4 Januari 2022   23:56 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar https://www.peakpx.com

cinta adalah kenangan
dan malam menandu kerinduan
mengusung sepi menuju makam duka

pertemuan mungkin luka
dan aku hanya kenangan
yang bertahan dalam cinta

mengapa kau di sana
seperti angin yang merayap
mendinginkan jantungku

aku merasa pasir pantai dari jejak kakimu
aku lembah yang tak menggemakan seruanmu
aku pecahan doa yang tak segera kau amini

dan
menangis adalah alasan untuk rindu yang membatu


SINGOSARI, 4 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun