Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan Puncak Segala Jawaban

6 Desember 2021   17:32 Diperbarui: 6 Desember 2021   17:58 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.tribunnews.com

Aku bertanya,
siapa yang telah membasahi  pipi Mahameru,
sehingga Ranu Kumbolo menjernihkan pikiranku

Anak-anak berlarian mengejar kabut,
menumpahkan secawan langit biru
dalam kanvas pagi yang halus

Aku bertanya,
siapa yang telah menghembuskan sejuk di sela dekap Mahameru,
sehingga menyemai Edelweis di halaman rinduku

Parasmu sunggu mempesona
merapikan nanar awan yang hendak membumi,
mengukir udara selentur jemari

Mungkin bisa saja do'amu sedang murung
Kisahmu menyemburkan elegi
Dukamu menggumpal bagai awan panas
Amarahmu mendidihkan lahar

Hidup adalah petualangan
Cobaan harus didaki
Mahameru adalah Mahakarya

Jangan kau tanya lagi,
sebab Tuhan puncak segala jawaban

SINGOSARI, 6 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun