Baru kali ini ada pemimpin dunia yang lantang berkata: "Segera kubur senjata kalian, jangan lagi meledakkan bom, jangan lagi melukai, jangan lagi berperang. Akhiri sekarang juga, sebaiknya kita segera saling mema'afkan."
Lalu pidato singkat itu disambut tepuk tangan riuh oleh dersik. Â
Pemimpin itu turun dari mimbar yang terbuat dari potongan meja belajar warna merah muda kusam. Seraya menatap saujana ke seluruh bentala.
Menyalami satu persatu boneka berdebu diatas puing-puing bangunan. Jejak kakinya kecil, sekecil bibirnya yang sedang senandika.
Sayup-sayup terdengar berita dari pimpinan dunia: "Atas nama bangsa, kami mengutuk peperangan ini"
Dan perang belum usai juga sampai sandyakala mewarnai derana.
SINGOSARI, 20 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H