Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ingin Kubeli Masa Kecilku

30 April 2021   01:01 Diperbarui: 1 Mei 2021   10:57 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingin rasanya kubeli masa kecilku.
Berapa pun harganya.
Meski uangku tak cukup.

Ingin rasanya kubeli masa kecilku.
Tanpa ada rasa takut.
Kecuali teman yang merebut mainanku.

Ingin rasanya kubeli masa kecilku.
Meski semua telah berubah.
Seperti harga mainan yang kian mahal.

Ingin rasanya kubeli masa kecilku.
Meski hanya dalam khayal.
Sebab, kenyataan sudah terbeli oleh pemilik modal.

Ingin kubeli masa kecilku.
Mengenakan celana kolor bertambal sulam.
Meski ibu menukar celana kolor dengan garam.

Ingin kubeli masa kecilku.
Dibonceng ayah melewati pematang sawah.
Meski sepeda itu berkarat oleh deru tangisku.

Ingin kubeli masa kecilku.
Dari Tuhan.
Kembali kepada Tuhan.

SINGOSARI, 29 April 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun