Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Banjir

25 Februari 2021   17:59 Diperbarui: 25 Februari 2021   18:19 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada tayangan banjir di televisi
Ada berita banjir di koran
Ada video banjir di kanal media sosial
Ada cerita banjir di warung kopi
Ada laporan banjir di meja pejabat
Ada kisah banjir di acara arisan dasa wisma
Ada contoh banjir di kelas daring
Ada dongeng banjir di telinga anak yang tertidur
Ada bisik-bisik banjir di ujung pesan WA

"Bang, ungkit banjir-sebanjir-banjirnya, nanti akan ada banjir uang di rekeningmu. Sepakat?"
"Maka, banjirlah!"

Banjir memang bikin tajir untuk menggeser duduk ke kanan agar tersingkir.
Untuk itu siap-siaplah digeser ke kiri juga, sebab ini pertanda sebuah akhir.
Atau kalau tidak, kamu akan diblokir.
Jika begitu, terimalah takdir.

Aku pun hanya cengar-cengir


SINGOSARI, 25 Februari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun