Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Episode di Warung Kopi

20 Februari 2021   17:05 Diperbarui: 21 Februari 2021   04:22 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.garnesia.com/

1)
Beberapa orang nongkrong di warung kopi.
Mendadak terdiam.
Penjual kopi terpeleset saat membawa baki.
Segelas kopi tumpah.
"Ayo dipapah ke rumah belakang" pekik seseorang.

2)
Beberapa orang nongkrong di rumah belakang.
Mendadak terdiam.
Seseorang berjalan menjingkat.
"Telapak kakiku terkena beling gelas kopi" pekik seseorang.

3)
Beberapa orang membersihkan beling gelas.
Tumpahan kopi dikeringkan dengan kain gombal.
Seseorang lari dari rumah belakang.
Jalannya menjingkat.
"Aku harus dapat kopi gratis" pekiknya menuju warung kopi.

SINGOSARI, 20 Februari 2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun