Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Bawah Pohon

18 Februari 2021   23:36 Diperbarui: 18 Februari 2021   23:57 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
archiple.wordpress.com

Di bawah pohon aku menunggumu.
Menetak waktu menit demi menit.
Menjumpai pagi dan senja yang sama.

Di bawah pohon aku menunggumu.
Berteduh dari segala tunggu.
Duduk menggulung waktu.

Di bawah pohon aku menunggumu.
Kedatanganmu hanyalah entah.
Seperti angin yang meniru desah.

Aku hanya ingin menyusui takdirku.
Agar lekas besar dan menjumpaimu.
Lalu kau akan bertanya: "Siapa kamu?"

"Aku adalah akar yang merindukan pucuk daun"


SINGOSARI, 18 Februari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun