Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jogging

Sesungguhnya aku tiada, hingga Tuhan membenamkan cinta di relung rusuk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Masa Tua Nanti

8 Januari 2021   19:34 Diperbarui: 8 Januari 2021   22:52 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asset-a.grid.id

Di masa tua nanti, akan menyenangkan jika bisa bercerita kepada anak cucu sendiri. Di tepian senja yang cakrawalanya menghampiri rambut putih. Mengawasi anak cucu bergerak bersama alam, menghirup udara sejuk.

"Ini tanah kita, kau tak akan temukan ini semua saat kuliah nanti."
"Apakah kita menjadi tuan disini?"
"Tergantung dirimu, apakah nilaimu dihargai dari ijazah ataukah perasaan ingin disembah."

Terkadang kita lupa menjadi manusia dan lupa mengisahkan masa muda.
Sebentar lagi petang, anak-anak jangan tidur dulu, sebab kegelapan berawal dari alpa memberi terang.

SINGOSARI, 8 Januari 2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun