Aku telah terbiasa dengan akhir tahun, yang mengalirkan perasaanku padamu melebihi rupa-rupa persimpangan.
Kecipak air berteman kaki kecil, berlompatan ingatan dalam genangan yang tak kunjung surut. Kepala yang kuyub, serta senyum yang guyub.
Di tahun berikutnya, Kuharap memanen angka keberuntungan, meski mungkin juga memunguti aksara kegagalan.
Di tahun depan, Kau bisa menjadi bintang yang berkilau, meski tak mampu kujangkau.
Begitu nyata angka-angka kalender berceceran, bersimpuh di gemingmu.
Kusadari, tahun melaju tanpa sejenak. Kujalani rinduku setapak demi tapak. Kau melompat undak demi undak.
SINGOSARI, 29 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H