1)
Kamu adalah mendung,
yang tak sempat gerimis.
Katamu: Percayalah, sesuatu ada masanya.
2)
Semua gerimis turun bersama rindu,
derasnya melebihi pertemuan sungai
dan samudera
3)
Kata detik,
perjalanan hanyalah mengulang menit.
Sebab perpisahan hanyalah senja,
yang akan hangat kembali esok pagi.
4)
Kita tak sanggup menyimpan kenangan.
Apapun yang kamu ucap menjadi langit yang memayungiku
5)
Seperti ucapanmu:
Aku akan membalas cintamu,
tapi butuh waktu.
6)
Aku tak paham,
mengapa dibalik bukit pelangi merona.
Sedangkan aku hanyalah telaga yang mengering.
SINGOSARI, 6 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H