Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Main Gim Terus

29 Oktober 2020   10:21 Diperbarui: 29 Oktober 2020   10:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bocah itu melangkah riang gembira ke dalam jendela kamarku.
Sebuah tas besar berisi cita-cita melekat di pundaknya.
Sekolah akan kembali dibuka.
Tentu ini akan menjadi kicau merdu di pagi hari.
Ia lawan kemalasan seperti do'a ibunya

          "Ya Tuhan jadikan anakku sebagai orang berilmu"

Sebuah mimpi tiba-tiba menghadang bocah itu.
Ia ketakutan dan berteriak minta tolong:

          "Tolong ada monster!"

Aku melompat keluar jendela
Kuusir mimpi nakal itu:

          "Jangan ganggu bocah ini, sana pergi!" sergahku dengan nada tinggi.
          "Ayo kita main gim lagi di kamar" kata mimpi itu seraya meraih tanganku.


SINGOSARI, 29 Oktober 2020

Selamat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, contohlah Nabi dengan hidup berilmu. Jangan main gim terus, lebih baik kalau ada waktu baca puisi nyleneh ini saja. Semoga kau tak ketularan nyleneh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun