Pada malam yang sedemikian rupa. Para lelaki di kampungku telah siaga. Sarung melingkar di leher pertanda perjuangan akan dimulai.Â
Kami memang tak banyak bicara, sebab jadwal telah tertata. Daripada kena denda, maka kami bulatkan tekad untuk berjaga. Sebelum berjaga kami telah bersumpah. Kalau tidak salah begini bunyinya:
"Kami peronda-peronda pos kamling,
mengaku berpamitan dengan satu istri, bukan istri tetangga.""Kami peronda-peronda pos kamling,
mengaku beratap satu, atap pos kamling.""Kami peronda-peronda pos kamling,
menjunjung bahasa perlawanan, bahasa melawan ketiduran."
SINGOSARI, 28 Oktober 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!