Mohon tunggu...
SANTOSO Mahargono
SANTOSO Mahargono Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Pada mulanya cinta adalah puisi. Baitnya dipetik dari hati yang berbunga

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan yang Merajut Rindunya

18 Oktober 2020   10:11 Diperbarui: 18 Oktober 2020   10:17 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.magnoliabox.com

Perempuan itu merajut baju dari rintik gerimis. Jemarinya lebih cekatan daripada kilat di langit. Lalu diberikannya baju rajutan itu kepada rindu yang lahir dari rahim senja. Sejenak ada kehangatan dalam suka dukanya.

Saat malam merayakan gigil, rindu tak lagi membara. Satu persatu kabut tersangkut di baju rajutan. Rindu pura-pura sepi, padahal ia sudah mati semenit yang lalu. 


SINGOSARI, 18 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun